Masyarakat Diminta Tidak Turut Sebarkan Foto dan Video Aksi Bom Bunuh Diri di Mapolsek Astanaanyar

- 7 Desember 2022, 14:05 WIB
Suasana di sekitar Mapolsek Astanaanyar, usai peristiwa ledakan bom bunuh diri.
Suasana di sekitar Mapolsek Astanaanyar, usai peristiwa ledakan bom bunuh diri. /Syiffa Ryanti

PORTAL BANDUNG TIMUR - Masyarakat diminta untuk tidak turut menyebarkan melalui pesan instan dan media sosial foto-foto terkait insiden bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar, Kota Bandung. Kepala Bidang Humas Polda Kalbar, Kombes Pol, Raden Petit Wijaya mengatakan, jika foto-foto atau video mengenai aksi bom bunuh diri tersebut disebarluaskan maka tujuan para pelaku teror tercapai, yaitu supaya dunia tahu bahwa mereka masih eksis.

"Kami imbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak perlu khawatir terhadap kejadian tersebut. Mohon untuk tidak menyebarluaskan foto-foto kondisi pelaku bom bunuh diri tersebut," ujarnya sebagaimana dilansir Portal Bandung Timur dari Kantor Berita Antara, Rabu, 7 Desember 2022.

Baca Juga: Bom Bunuh Diri di Mapolsek Astanaanyar, Polisi Gelar Olah TKP Untuk Cari Identitas Pelaku

Ia berpesan jangan sampai masyarakat terlibat dalam aksi teror meski hanya dengan menyebarkan foto maupun video. "Jangan sampai kita membantu aksi teror ini dengan menyebar foto-foto atau video tersebut," ujarnya.

Terkait dengan peristiwa ledakan bom bunuh diri di Mapolsek astanaanyar, saat ini petugas Inafis Polda Jabar tengah melakukan Olah Tempat kejadian perkara (TKP). Olah TKP dilakukan untuk mengngukan kasus tersebut termasuk mencari identitas pelaku bom buhun diri.

Sebelumnya diberitakan sebanyak 11 orang dikabarkan menjadi korban dalam insiden bom bunuh diri tersebut. Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat, Irjen Pol. Suntana yang datang menijau Tempat kejadian Perkara mengatakan, dari 11 orang itu, sebanyak 10 orang diantaranya adalah anggota polisi dan satu orang lainnya adalah warga sipil.

Baca Juga: TKP Ledakan di Mapolsek Astanaanyar Jadi Tontonan Warga Sekitar

"Ada 11 orang menjadi korban, terdiri 10 anggota Polri dan satu warga sipil. Satu orang anggota Polri meninggal dunia atas nama Aiptu Sofyan," kata Suntana saat menberikan keterangan kepada para wartawan.

Kapolda memaparkan, peristiwa bom bunuh diri tersebut terjadi saat para anggota Polri tengah melaksanakan apel pagi yakni sekitar juam 08.00 WIB. Menurutnya, Sebelum terjadi ledakan, pelaku terus memaksa mendekati anggota polisi meski pelaku sempat dihalau masuk oleh beberapa anggota polisi.

"Dan dia mendekat, pelaku tetap berkehendak mendekati anggota, lalu mengacungkan sebuah pisau, tiba-tiba terjadi ledakan," pungkasnya.****

Halaman:

Editor: Syiffa Ryanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x