Network
Dukungan dari pemerintah daerah, khususnya di bawah kepemimpinan Bupati Harkan, gedung ini akhirnya diresmikan sebagai Balai Seni. Namun, gedung kesenian bukan hanya tentang bangunan fisik; perlu ada organisasi yang mengelolanya. Maka, dibentuklah Dewan Kesenian Cianjur, yang berfungsi sebagai fasilitator antara komunitas seni dan pemerintah. Dewan ini juga membentuk berbagai komite yang mengurus berbagai jenis kesenian, dari tari hingga karawitan.
Perjalanan untuk mempertahankan dan mengembangkan Gedung Kesenian Ampera tidaklah mudah. Kebijakan pemerintah yang berubah-ubah sering kali menjadi tantangan besar. Namun, para penggiat seni seperti Bapak Tatang tetap bersemangat dan teguh mempertahankan nilai-nilai budaya dan sejarah yang ada.
Harapannya, gedung ini akan terus menjadi tempat yang hidup dan dinamis bagi perkembangan seni dan budaya di Cianjur, menginspirasi generasi mendatang untuk terus menghargai dan melestarikan warisan budaya mereka.
Baca Juga: Peringati Adeging Mangkunegaran ke-267, Pura Mangkunegaran Gelar Trilogi Tari
Gedung Kesenian Ampera ini simbol dari perjuangan dan cinta terhadap seni dan budaya di Cianjur. Dari sebuah tempat pendidikan bagi komunitas Tionghoa, menjadi pusat gerakan sosial, hingga akhirnya menjadi Balai Seni, gedung ini telah melalui banyak transformasi.
Cerita yang dibagikan oleh Bapak Tatang mengingatkan kita akan pentingnya menjaga dan menghargai tempat-tempat bersejarah seperti Gedung Kesenian Ampera, sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas dan warisan budaya kita. (Gina Roudotul Jannah)***
