Bandung Arts Festival ke 9 Usung Tema Silaturahmi Budaya Nusantara Tanpa Batas

- 23 Oktober 2023, 20:51 WIB
Tarian Ketuk Tilu sebagai tarian tradisi Jawa Barat merupakan  upaya penyelenggaraan Bandung Arts Festival dalam melestarikan kesenian tradisional dan mengangkat seniman daerah.
Tarian Ketuk Tilu sebagai tarian tradisi Jawa Barat merupakan upaya penyelenggaraan Bandung Arts Festival dalam melestarikan kesenian tradisional dan mengangkat seniman daerah. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

PORTAL BANDUNG TIMUR – Mengusung tema Silaturahmi Budaya Nusantara Tanpa Batas, Bandung Arts Festival  kembali di gelar. Memasuki tahun ke 9, sejak diselenggarakan tahun 2015 akan diikuti seniman dan seniwati dari 3 negara 5 provinsi dan 5 kota kabupaten di Jawa Barat.

“Tahun ini (peserta) memang tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan berbagai pertimbangan, bukan hanya masalah fasilitasi untuk peserta, juga masalah tempat yang akan dijadikan titik performance yang diinginkan peserta,” ujar Direktur Bongkeng Art Space Deden Tresnawan kepada Portal Bandung Timur, Senin 23 Oktober 2023 malam.

Namun demikian tanpa menghilangkan ruh yang sejak awal digaungkan Bandung Arts Festival berupa silaturahmi antar  pelaku seni, khususnya seni tari di Kota Bandung dengan pelaku-pelaku seni di daerah, antar provinsi serta negara lain. “Melalui Silaturahmi Budaya Nusantara Tanpa Batas, Bandung Arts Festival terus mengangkat spirit seni untuk semua, dengan kata lain berusaha merangkul lebih banyak kalangan dan seniman dari berbagai latar belakang seni untuk terlibat.

Baca Juga: BAF di Mata Program Director Tong Tong Fair Arnaud Kokosky

Bandung Arts Festival atau BAF yang sebelumnya BIAF (Bandung International Arts Festival) menurut Deden Tresnawan, menjadi sangat menarik bagi para seniman khususnya karena site atau venue yang sangat spesefik dan bersanding dengan local content. “Bagi peserta, selama ini seni merupakan puncak dari sebuah penciptaan danimajinasi seorang seniman,” tambah Deden Tresnawan.

Ditambahkan Deden Tresnawan, seni merupakan cerminan sejati dari berbagai fenomena dan realitas kehidupan yang mengilhami seseorang. Kemudian dituangkan kembali menjadi sebuah karya yang dapat dinikmati dan mampu menyentuh orang lain.

“Seni menjadi bagian integral dari kehidupan manusia, bukan hanya terbatas pada dunia yang memiliki oleh seniman sendiri. Untuk itu BAF bisa menjadi Rumah ekspresi bagi kita semua untuk menjadi ruang berbagi dan silaturahmi antara seniman dan masyarakat karena BAF hadir di tengah-tengah masyarakat,” tegas Deden Tresnawan.

Baca Juga: BAF 2021, 340 Sanggar dan Komunitas Seni, 17 Negara

Tujuan lain dari penyelenggaraan BAF sejak awal diselenggarakan hingga kini, berupaya memotivasi masyarakat untuk memelihara dan mencintai seni tradisi yang ada di daerahnya. Kemudian, memberikan wahana bagi masyarakat untuk menunjukan potensi kreatifitas dan prestasi seni tradisi yang tumbuh di desanya.

Selain itu juga untuk bertahannya eksistensi individu maupun kelompok-kelompok masyarakat di seluruh Indonesia yang selama iniaktif dan memiliki tujuan pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan nila isejarah dan nilai budaya, termasuk budaya lokal. Menampilkannya dan mempublikasikan budaya Indonesia secara umum, khususnya khasanah seni budaya Jawa Barat (Sunda) dalam skala yang lebih luas.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x