Hal yang juga disoroti mantan Bupati Purwakarta ini adalah masalah teknologi yang dimiliki Buog. Hingga kini Bulog tidak memiliki gudang dengan tekonologi memadai dalam penyimpanan beras.
“Akibatnya, beras yang disimpan di gudang tidak bisa bertahan lama sehingga mudah busuk. Selama ini, Bulog menyimpan beras hanya dengan mengganjalkan memakai valet sehingga beras tidak bisa bertahan lama,” ujar Dedi Mulyadi.
Terhadap permasalahan saat ini menurut Dedi Mulyadi pihaknya perlu mempertanyakan kinerja Bulog. “Karena beli tak bisa, jual juga nggak bisa, andaikan bisa beli impor, setelah impor tak bisa jual juga. Hal yang juga jadi catatan seperti hasil gabah petani yang mencapai 8 juta ton sekali panen, ternyata hanya mampu terserap atau terbeli 30 persen,” pungkas Dedi Mulyadi yang berharap program food estate atau lumbung pangan nasional. (heriyanto)***