Usaha Kuliner di Kota Cimahi, Usaha Paling Kuat Bertahan Dimasa Pandemi

- 2 November 2021, 09:00 WIB
Usaha kuliner merupakan salah satu usaha UMKM di Kota Cimahi yang paling banyak bertahan dimasa pandemi Covid-19, bahkan masih ada yang melakukan ekspor.
Usaha kuliner merupakan salah satu usaha UMKM di Kota Cimahi yang paling banyak bertahan dimasa pandemi Covid-19, bahkan masih ada yang melakukan ekspor. /Portal Bandung Timur/may nurohman/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Dalam upaya memulihkan perekonomian masyarakat di masa pandemi Covid-19 Pemerintah Kota Cimahi melalui  Dinas Perdagangan Koperasi UKM dan Perindustrian (Disdagkoperin) Kota Cimahi terus melakukan pemantauan terhadap usaha masyarakat. Upaya pemberian bantuan terus dilakukan agar perekonomian masyarakat mampu bertahan dimasa pandemi Covid-19 dan berangsur pulih pasca pandemi Covid-19.

Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Cimahi, Ngatiyana  mengatakan bahwa pengembangan semangat kewirausahaan dalam rangka ekonomi kreatif sudah menjadi program prioritas. “Itu menjadi sangat penting karena Kota Cimahi tidak memiliki sumber daya alam, sehingga tidak mungkin mengandalkan pendapatan asli daerah dari sektor tersebut,” ujar Ngatiyana kepada wartawan.

Dikatakan Ngatiyana, pembangunan ekonomi kota Cimahi melakukan pendekatan klaster industri dalam konsep pengembangan ekonomi lokal. “Artinya usaha yang dikembangkan di kota Cimahi tidak hanya usaha yang menghasilkan produk saja tetapi juga bisa jasa dan makanan," tegas Ngatiyana.

Baca Juga: Kian Sengit, Siapa yang Unggul di Persaingan E-Commerce Indonesia di 2021?

Sementara Kepala Bidang Koperasi Usaha Mikro, Dinas Perdagangan Koperasi UKM dan Perindustrian (Disdagkoperin) Kota Cimahi, Rina Mulyati mengatakan, dari 7.000 usaha mikro yang ada di Cimahi hanya 3.000 yang melakukan produksi sedang sisanya merupakan usaha jasa. "Sebagian dari usaha itu pada saat Pandemi Covid-19 banyak yang tutup karena omsetnya berkurang, walaupun ada juga yang masih coba bertahan untuk usaha kuliner," terang Rina Mulyati.

Beberapa perusahaan yang masih bertahan di Kota Cimahi menurut Rina Mulyati diantaranya usaha cemilam kuliner untuk ekspor. “Hanya saja mereka yang sudah melakukan ekspor rata-rata masih menggunakan jasa titipan (jastip) dari importir di Jakarta,” terang Rina Mulyati.

Baca Juga: KPU dan PWI Memiliki Nafas yang Sama Dalam Menjaga Netralitas

Dikatakan Rina Mulyati, bila sebelum pandemi jumlah usaha kecil yang terdaftar mencapai 7.000 unit usaha, namun dimasa pandemi jumlah pelaku usaha semakin banyak. "Saat pengajuan bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro (BPUM) tahun 2021 saja ada sebanyak 44.000 proposal yang masuk. Itu bisa saja mereka yang pekerjaannya terdampak, lalu membuka usaha sendiri," tuturnya.

Untuk itu pihaknya berupaya memberikan pembinaan dan pelatihan kepada pengusaha mikro kecil dan menengah. Sebab selama ini yang paling dirasa sulit oleh para pelaku usaha adalah di marketing dengan memanfaatkan teknologi digital. Agar produk mereka bisa dijual di marketplace dan media sosial. (may nurohman)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah