Aman, Pasokan Pangan Hingga Masuki 2022

- 8 November 2021, 06:00 WIB
Pekerja di Gudang Bulog di Komplek Pergudangan Bulog, Jalan Gedebage Selatan, Kota Bandung, beberapa waktu lalu. Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian pastikan ketersediaan stok pangan hingga awal 2022 dipastikan aman.   
Pekerja di Gudang Bulog di Komplek Pergudangan Bulog, Jalan Gedebage Selatan, Kota Bandung, beberapa waktu lalu. Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian pastikan ketersediaan stok pangan hingga awal 2022 dipastikan aman.   /Portal Bandung Timur/hp.siswanti/

 

PORTAL BANDUNG TIMUR - Kepala Pusat Distribusi dan Akses Pangan, Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan), Risfaheri, pastikan persediaan pangan nasional hingga awal 2022 masih aman. Ketersediaan stok beras merupakan ketersediaan pangan paling merata disetiap daerah.

“Berdasarkan progonosis Januari-Desember 2021, secara umum seluruh komoditas pangan baik yang sudah diproduksi dalam negeri maupun lewat pemenuhan impor, masih aman. Hingga saat ini dan bahkan sampah hingga awal 2022 mendatang dipastikan masih aman,” terang Risfaheri kepada wartawan di Jakarta.

Disampaikan Risfaheri, selama ini Kementan memfokuskan  pemerataan pasokan pangan di setiap daerah. Hal ini dilakukan karena setiap provinsi tidak menjadi pusat produksi setiap komoditas pangan.

Baca Juga: Cek di Sini, Wilayah Jabar yang Berpotensi Hujan Kencang Disertai Petir Selama Dua Hari!

"Dalam pengadaan pangan, tentu yang perlu dicermati adalah ketersediaan stok maupun pasokan di setiap wilayah. Karena tidak semua wilayah di tanah air menjadi sentra produksi, atau ada wilayah non sentra sehingga kelancaran distribusi serta ketersedian stok sangat penting," terang Risfaheri.

Disampaikan Risfaheri, ketersediaan stok pangan berdasarkan data yang dimiliki pihaknya ketersediaan pangan yang paling merata disetiap daerah adalah beras. Untuk ketersediaan stk berad di daerah BKP Kementan melakukan pemantauan sebaran stok dan ketahanan beras setiap minggu, karenanya mengetahui detail daerah-daerah yang pasokannya aman, waspada, dan kurang aman.

"Kami terus lakukan dan juga ingatkan pemerintah daerah untuk daerah yang kurang aman, harus ditingkatkan pasokannya. Kami informasikan daerah-daerah yang pasokan kurang kepada pemeritah dan juga pelaku usaha untuk ditingkatkan pasokannya ke wilayah tersebut," ujar Risfaheri.

Baca Juga: Update Laka Lantas di Sanur Tanjungsari! Korban Kabarnya 4 Orang, Semua Diseruduk Tronton!

Selama ini wilayah yang biasanya mengalami gangguan pasokan menurut Risfaheri yakni wilayah timur Indonesia. Hal tersebut terjadi akibat keterbatasan sarana transportasi dan estimasi waktu pendisribusian yang lama.

Terkait dengan pasokan  komoditas pangan yang masih dipenuhi lewat impor, menurut Risfaheri, BKP Kementan terus melakukan monitoring realisasi importasinya. “Seperti pasokan daging dan bawang putih, kita selalu melakukan koordinasi dengan kementerian terkait agar pemasukan pangan impor sesuai dengan kebijakan dan tidak terjadi perlambatan," pungkas Risfaheri. (hp. siswanti)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x