"Aktivitas penbuatan blok kompos dari limbah sagu, kami jadikan materi pendampingan sosial kepada warga-warga desa rawan masalah ketahanan pangan dan kemiskinan ekstrim," tutur Juhari.
Kompos blok sagu ini, ungkap Juhari, akan dimanfaatkan oleh warga sebagai pupuk penopang penanaman tanaman hortikultura dan buah-buahan. Kompos blok ini pun, dapat menjadi sumber pupuk organik.
Dalam penelusuran informasi Portal Bandung Timur dari berbagai sumber, produksi kompos blok limbah sagu, merupakan langkah tepat membangun kemandirian warga terutama dalam hal pemanfaatan pekarangan. Jenis kompos ini tergolong ramah lingkungan, berguna bagi pemenuhan budidaya atau bercocok tanam tumbuhan seperti sayur dan buah.
Dengan demikian, hasil bercocok tanam sayur dan buah di pekarangan tersebut, warga dapat memenuhi kebutuhan pangan, sumber protein nabati, dan gizi keluarga.
Manfaat lain, tentunya adalah meraup untung dan menjadi sumber pendapatan alternatif baru bagi masyarakat sekitar. Hal penting juga, terciptanya masyarakat mandiri secara ekonomi, mandiri pupuk dan mandiri pangan. (Ari Prianto Teguh)***