Masjid Hijrah BJTB, Masjid Tanpa Kubah di Bawah Jalan Tol Purbaleunyi

- 26 Juni 2023, 12:45 WIB
Kegiatan sholat fardhu di Masjid Hijrah BJTB Jalan Buah Batu di bawah Jalan Tol Purbaleunyi.
Kegiatan sholat fardhu di Masjid Hijrah BJTB Jalan Buah Batu di bawah Jalan Tol Purbaleunyi. /Portal Bandung Timur/ Mila Setiawati/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Sedikit orang yang tahu ,jika terdapat sebuah masjid di bawah jembatan tol yang melintasi Jalan Buah Batu yang berbatasan antara wilayah Kecamatan Bandung Kidul Kota Bandung dengan Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung. Sesuai dengan lokasinya yang berada di bawah Jalan Tol Purbaleunyi, namanya Masjid Hijrah Bawah Jembatan Tol Buah Batu (BJTB).

Kang Saepul Rahmat, sebagai pengurus dan pendiri Masjid Hijrah BJTB mengatakan, bahwa masjid terebut baru di bangun tepat satu tahun yang lalu“Dibangun tepat 1 ramadan 1443 Hijriah atau tahun 2022, tapi sejak berdiri aktif menjalankan dakwah setiap hari,” cerita Kang Saepul.

Bercerita tentang Masjid Hijrah BJTB, Kang Saepul mengatakan bahwa Masjid Hijrah BJTB, insipirasi untuk membangun masjid tersebut bermula dari keinginannya membangun masjid di tempat-tempat yang biasanya digunakan prilaku kurang baik. Dirinya juga terinsipirasi dari masjid bawah jembatan tol Babah Alun, DKI Jakarta.

Baca Juga: Masjid Agung Majalaya, Karya Monumental Insinyur Suhaimin Mengadopsi Masjid Demak, Cirebon dan Banten

“Kebetulan kan saya orang sini, jadi jembatan tol Buahbatu  ini menjadi pilihan untuk menbangun masjid,” ujsar kang Saepul Rahmat.

Dulunya di bawah jembatan tol Buahbatu tersebut, biasa digunakan maksiat , baik itu menjadi tempat minum-minuman keras, prakik penggelapan solar dan oli bekas, sampai menjadi tempat judi togel.

“Selama puluhan tahun nyaris tidak ada kehidupan yang baik. Dan bisa dikatakan 80 persen auranya negatif.”ujar kang Saepul Rahmat.

Masjid Hijrah BJTB di Jalan Buah Batu perbatasan wilayah Kota Bandung dan Kabupaten Bandung syarat kegiatan syiar Islam.
Masjid Hijrah BJTB di Jalan Buah Batu perbatasan wilayah Kota Bandung dan Kabupaten Bandung syarat kegiatan syiar Islam.
Dengan kondisi tersebut, kang Saepul bersama beberapa orang kawanya berniat mengubah bawah jembatan tol menjadi masjid dan di jadikan tempat istirahat para musafir serta ojol.

Kini Majid Hijrah BJTB biasa digunakan beribadah, baik itu kajian keagamaan juga salat orang-orang musafir juga paran drive ojol yang mangkal di sekitaran masjid.

Ukuran masjid ini 12x12 meter. Karena berada di pinggir jalan dan di bawah tol, suara bising kendaraan menjadi hal yang biasa di dengar. Terlebih lagi, bangunan masjid hanya berupa tembok tidak beratap. Terlepas dari itu, keberadaan masjid hijrah BJTB bisa mengubah tempat maksiat menjadi tempat beribadah. (Mila Setiawati)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x