Tidak lagi Berteman, Warga Muslim dengan Yahudi di Amerika Gegara Konplik Hamas dan Zionis Israel,

- 3 April 2024, 23:34 WIB
Ilustrasi media sosial di
Ilustrasi media sosial di /Pixabay/Geralt/

PORTAL BANDUNG TIMUR – Sejak konplik Hamas dengan Zionis Israel  sekitar satu dari empat orang Yahudi atau Muslim Amerika tidak lagi saling berteman di media sosial. Ada kecenderungan orang dewasa berusia 30 tahun ke atas di Amerika untuk berhenti berteman di media sosial karena ada perasaan ketersinggungan.

Hal tersebut berdasarkan hasil survei yang dilakukan Pew Research Center yang dilaksanakan sejak Februari 2024 lalu.  Ditemukan bahwa tiga dari empat orang Yahudi dan tiga dari lima Muslim melaporkan merasa tersinggung dengan konten terkait konflik di platform berita atau media sosial.

Dari jumlah tersebut, sebagaimana dikutip dari situs berita Arab News, Rabu 3 April 2024, orang yang berusia 65 tahun ke atas kemungkinan besar akan melaporkan perasaan tersinggung secara pribadi, sementara orang dewasa yang berusia di bawah 30 tahun lebih cenderung untuk berhenti berteman atau memblokir pengguna karena aktivitas media sosial.

Baca Juga: Presdiden Jokowi, E Commerce Berbasis Media Sosial Berdampak pada UMKM

Juga dilaporkan beberapa orang Amerika berhenti berbicara dengan teman atau kenalan karena perkataan orang tersebut tentang konflik peperangan yang tengah terjadi Palestina.

Survei ini bertujuan untuk mengukur perubahan persepsi diskriminasi dalam konteks berita dan media sosial setelah pecahnya kekerasan pada bulan Oktober tahun lalu.

Temuan ini didasarkan pada survei yang dilakukan pada pertengahan Februari terhadap sampel yang mewakili secara nasional sekitar 12.700 orang dewasa Amerika.

Baca Juga: 3 Ayat Al Quran Ini Bisa Jadi Panduan Bagi Seorang Musilim Bermain Media Sosial 

Sebagai bagian dari survei, responden juga ditanyai tentang tingkat keterlibatan mereka dengan liputan berita mengenai konflik Zionis Israel dengan Hamas.

Mereka yang mengatakan bahwa mereka selalu mengikuti berita mengenai perang tersebut, kemungkinan besar akan merasakan peningkatan diskriminasi terhadap Muslim, Arab, dan Yahudi sejak konflik dimulai.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno

Sumber: Arab News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x