Semakin Memanas Konplik Hamas, Militan Palestina dan Israel

14 Mei 2021, 19:57 WIB
Sepanjang 2 x 24 jam langit Gaza diterangi roket pertempuran pasukan Hamas dan Militan Palestina dengan Tentara Israel. /Tangkapan layar YouTube

PORTAL BANDUNG TIMUR - Konplik Hamas dan Pasukan Militan Palestina dengan Tetara Israel semakin memanas. Pengeboman semalam yang intens terjadi di tengah spekulasi pasukan Israel yang bersiap untuk memasuki Gaza di darat.

Pasukan darat dan udara Israel telah menyerang sasaran di Gaza, memaksa penduduk untuk meninggalkan rumah mereka, dalam peningkatan yang signifikan dalam pertempuran terburuk selama tujuh tahun.

Tembakan artileri berat ditujukan pada apa yang menurut militer Israel sebagai jaringan besar terowongan militan. Pengeboman semalam yang intens terjadi di tengah spekulasi bahwa pasukan Israel sedang bersiap untuk memasuki Gaza di darat.

Baca Juga: Gempabumi 3 Kali Guncang Sumatera Utara

Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan jumlah korban tewas mencapai 119, termasuk 27 anak-anak. Dalam 10 jam jumlah korban luka meningkat 200 orang, hingga pagi tadi mencapai 830 orang.

Api merah menerangi langit di atas Gaza pada dini hari Jumat 15 Mei 2021 waktu setempat ketika ledakan memekakkan telinga dari pinggiran Kota Gaza, yang terletak lebih dari 1 km dari perbatasan. Penduduk terbangun saat blok apartemen mereka berguncang.

Dikutip dari laman TheGuardian, diberitakan warga Palestina yang tinggal di daerah dekat perbatasan Gaza-Israel meninggalkan rumah mereka dengan truk pickup, keledai, dan berjalan kaki. Beberapa pergi ke sekolah yang dikelola PBB di Kota Gaza, membawa anak-anak kecil, kebutuhan rumah tangga, dan makanan.

Hedaia Maarouf, yang meninggalkan rumahnya bersama keluarga besarnya yang terdiri dari 19 orang, termasuk 13 anak. "Kami takut pada anak-anak kami, yang berteriak dan gemetar,” ungkap Hedaia Maarouf.

Sementara di daerah Gaza Utara dikabarkan tentang wafatnya Rafat Tanani beserta istrinya yang sedang hamil dan empat anaknya. Satu keluarga tersebut tewas setelah sebuah pesawat perang Israel menghancurkan bangunan rumah mereka menjadi puing-puing.

Baca Juga: Harap-harap Cemas, Menunggu 14 Hari Pasca Hari Raya Idulfitri 2021

Sementara perwakilan PBB di Palestina mengatakan lebih dari 200 rumah dan 24 sekolah telah hancur rusak parah di Jalur Gaza dalam serangan udara Israel dalam lima hari terakhir. Diperingatkan bahwa akses warga ke air bersih dapat dibatasi karena pemadaman listrik dan kerusakan jaringan pipa.

Pasokan listrik juga dapat diputus akibat aksi militer. Saat ini, sebagian besar keluarga memiliki listrik selama empat atau lima jam sehari, dengan rumah sakit dan bisnis mengandalkan generator. Tetapi karena persediaan bahan bakar menipis, pemadaman listrik diperkirakan lebih banyak.

Pasukan Hamas dan kelompok militan lainnya terus menembakkan roket ke Israel, dengan sirene peringatan berbunyi di kota-kota dan masyarakat. Militer Israel mengatakan telah mencegat setidaknya lima drone yang membawa bahan peledak yang diluncurkan dari Gaza sejak Kamis. (heriyanto)*** 

Editor: Heriyanto Retno

Tags

Terkini

Terpopuler