Zionis Israel Langgar Resolusi Dewan Keamanan PBB, Serang Rafah dan Jenin

- 27 Maret 2024, 22:05 WIB
Zionis Israel melanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB dengan tetap melakukan serangan ke daerah pengungsian warga Palestina di Rafah dan Khan Yonis sepanjang Selasa malam dan Rabu 27 Maret 2024.
Zionis Israel melanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB dengan tetap melakukan serangan ke daerah pengungsian warga Palestina di Rafah dan Khan Yonis sepanjang Selasa malam dan Rabu 27 Maret 2024. /Tangkapanlayar Instagram @ifalasteen/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Pasukan udara dan darat militer Zionis Israel sepanjang Selasa 26 Maret 2024 hingga Rabu 27 Maret 2023  melancarkan serangan ke wilayah pengungsian Rafah dan Khan Yonis. Bom Selasa malam di Rafah meluluhlantakan 3 rumah dan menewaskan 11 orang, di Khan Younis serangan menewaskan 3 orang warga sipil.

Meski Dewan Keamananan PBB sudah mengeluarkan resolusi gencatan senjata, pasukan udara dan darat Zionis Israel tetap melancarkan serangan. Di Rafah yang merupakan pengungsian terakhir warga Gaza, satu keluarga terdiri dari 11 orang tewas akibat bom yang dijatuhkan dari pesawat udara ke tempat persembunyian pasangan suami istri berusia 75 dan 62 tahun bersama anak dan saudaranya.

Serangan sepanjang Rabu 27 Maret 2024 menurut seorang pejabat Menteri  Kesehatan, selain serangan di Rafah, militer Zionis Israel juga melakukan serangan di Jenin Tepi Barat Gaza. Sedikitnya dalam serangan semalam ada 3 orang warga sipil yang tewas.

Baca Juga: Bantuan Diterjunkan ke Gaza Lewat Jalur Udara, Joe Biden Minta Israel Hentikan Serangan Selama Ramadhan

 Jamil Abu Houri mengatakan intensifikasi serangan udara adalah cara Israel menunjukkan penghinaan terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB pekan lalu yang menuntut gencatan senjata segera. Selanjutnya, ia khawatir akan terjadi serangan darat di Rafah, yang telah diancam Israel akan dilakukan meskipun ada permintaan dari sekutu terdekatnya, Washington, bahwa serangan ini akan menyebabkan terlalu banyak kerugian bagi warga sipil.

“Pemboman semakin meningkat, dan mereka mengancam kami dengan serangan, dan mereka mengatakan mereka telah memberi lampu hijau untuk serangan ke Rafah. Di mana Dewan Keamanan?” “Lihatlah anak-anak kita yang kecil. Lihatlah anak-anak kita. Kemana kita harus pergi? Kemana kita harus pergi?" kata Abu Houri setengah berteriak sebagaimana dikutip dari situs berita Arab News.

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan bahwa jumlah kematian dari warga sipil Palestina seriring dengan dikuasainya semua rumah sakit oleh tentara Zionis Israel . Selain dua rumah sakit utaman di Khan Younis  Pasukan Israel di utara Rafah mempertahankan Rumah Sakit Al-Amal dan Nasser, dua rumah sakit utama di Khan Younis,sejak akhir pekan lalu.

Baca Juga: Ini Sikap Tegas Indonesia di Mahkamah Internasional Terkait Pendudukan Zionis Israel di Palestina

Di utara,tentara Zionis Israel juga masih beroperasi di dalam Al Shifa, rumah sakit terbesar di wilayah tersebut, yang mereka serang lebih dari seminggu yang lalu dengan dalih digunakan pejuang Hamas.

Di Rumah Sakit Al Shifa dengan menyamar sebagai pegawai medis saat melakukan serangan, tentara tidak hanya menembaki pasien dan staf medis. Tetapi juga menahannya. “Orang-orang yang terluka dan pasien ditahan di departemen sumber daya manusia yang tidak memiliki fasilitas untuk menyediakan layanan kesehatan bagi mereka,” kata pejabat Kementerian Kesehatan Gaza.***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x