Rekor, Sepanjang Gelombang Musim Dingin Terjadi 806 Kematian Akibat Covid-19 di Los Angeles

- 26 Februari 2021, 18:27 WIB
Ilustrasi Covid-19 di AS
Ilustrasi Covid-19 di AS /Pixabay/PabitraKaity

PORTAL BANDUNG TIMUR - Lonjakan kematian akibat Covid-19  di California Amerika Serikat menyentuh 50 ribu orang. Lonjakan kematian akibat Covid-19 setelah dilaporkan Departemen Kesehatan di Los Angeles selama gelombang musim dingin antara 3 Desember hingga 3 Februari terjadi 806 kematian akibat Covid-19.

"Sungguh memilukan untuk melaporkan jumlah besar kematian tambahan yang terkait dengan Covid-19. Mengingat yang menghancurkan  jumlah korban yang mengerikan akibat gelombang musim dingin yang telah menimpa begitu banyak keluarga di seluruh wilayah," terang Direktur Kesehatan Los Angeles, Negara Bagian California, Barbara Ferrer  dalam sebuah pernyataan, dikutip dari laman The Guaedian, Jumat 26 Februari 2021.

Disampaikan Barbara Ferrer, tingginya kematian di kota yang memiliki seperempat dari 40 juta penduduk negara bagian California Amerika Serikat. Lonjakan terjadi selama musim dingin setelah terjadinya lonjakan kasus Covid-19.

Sementara  Universitas Johns Hopkins menyebutkan jumlah kematian Covid-19 California secara keseluruhan adalah 50.890. Sekitar sepersepuluh dari total  di AS akibat pandemi yang jumlahnya saat ini  telah mencapai setengah juta kematian.

Meskipun California sebagai negara bagian terpadat di  AS memiliki jumlah kematian Covid-19 tertinggi di AS, negara itu menempati peringkat ke-25 dalam jumlah kasus per kapita karena populasinya yang besar.

Jumlah korban tewas meningkat tajam di tengah gelombang musim gugur dan musim dingin yang mulai berkurang seiring dengan penurunan kasus dan rawat inap. Kota Los Angeles pada hari Rabu 24 Februari 2021 melaporkan 136 kematian tambahan, terhitung hampir setengah dari 314 kematian tambahan di negara bagian tersebut.

Kematian yang terjadi di negara bagian California umumnya melanda orang miskin, dan khususnya komunitas Latin dan kulit hitam. Umumny mereka yang bekerja di pekerjaan penting memiliki eksposur yang lebih besar terhadap virus dan lebih mungkin membawanya pulang dan menularkan ke orang lain di kawasan pemukian padat. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x