Mu, Varian Baru Virus Corona yang Mulai Menyebar

- 2 September 2021, 07:54 WIB
Ilustrasi virus corona.
Ilustrasi virus corona. /mattthewafflecat/Pixabay

PORTAL BANDUNG TIMUR - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menambahkan varian Mu, versi lain dari virus Corona ke dalam daftar virus varian baru. Virus Corona varian baru Mu,diklaim dapat menghindari sebagian kekebalan yang telah dikembangkan orang dari infeksi atau vaksinasi sebelumnya.

Varian Mu,dikenal sebagai B.1.621, ditambahkan ke daftar pantauan WHO pada 30 Agustus. Virus Mu terdeteksi di 39 negara dan ditemukan memiliki sekelompok mutasi yang mungkin membuatnya kurang rentan terhadap perlindungan kekebalan yang telah diperoleh banyak orang.

Menurut buletin mingguan WHO tentang pandemi, varian Mu, memiliki konstelasi mutasi yang menunjukkan sifat potensial untuk lolos dari kekebalan. Berdasarkan data awal menunjukkan adanya kemungkinan menghindari pertahanan kekebalan dengan cara yang mirip dengan varian Beta yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan,namun hal ini masih dilakukan penerlitian lebih lanjut.

Baca Juga: Sia-siap, Wisata Pangandaran Segera Beroperasi Kembali

Varian Mu pertama kali diidentifikasi di Kolombia pada Januari 2021. Sejak itu, kasus sporadis dan beberapa wabah yang lebih besar telah dicatat di seluruh dunia.

Di luar Amerika Selatan, kasus Mu telah dilaporkan di Inggris, Eropa, AS, dan Hong Kong. Di Kolombia kasus varian Mun sebanyak 39 persen dan Ekuador 13 perse dari kasus Covid, sedangkan secara global varian Mu telah berkembang kurang dari 0,1 persen.

Para ilmuwan dan pejabat kesehatan masyarakat sangat ingin mengetahui apakah varian Mu lebih menular. Atau menyebabkan penyakit yang lebih serius, daripada varian Delta yang dominan di sebagian besar dunia.

Buletin WHO menyatakan, epidemiologi varian Mu di Amerika Selatan, terutama dengan peredaran bersama varian Delta, akan dipantau perubahannya.

Baca Juga: Revitalisasi Stadion Sangkuriang Cimahi, Pekan Ini Mulai Proses Lelang

Setidaknya 32 kasus varian Mu telah terdeteksi di Inggris. Pola infeksi menunjukkan bahwa itu dibawa oleh pelancong pada beberapa kesempatan.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah