Masyaallah, Tamu Allah Harus Tidur Berhimpitan antara Laki dan Perempuan di Tenda Berukuran 10X12 Meter

- 23 Juni 2024, 13:45 WIB
Kondisi tenda Maktab 44 di Mina  yang ditempati jemaah haji asal  Bogor saat ditinjau langsung Rombongan Tim Pengawas Haji DPR RI  ke Mina saat puncak Ibadah Haji 1445 Hijriah/2024 M.
Kondisi tenda Maktab 44 di Mina yang ditempati jemaah haji asal Bogor saat ditinjau langsung Rombongan Tim Pengawas Haji DPR RI ke Mina saat puncak Ibadah Haji 1445 Hijriah/2024 M. /Foto DPR RI/Singgih/

Seorang jemaah haji yang mengeluhkan kondisi di Mina kepada rombongan Tim Pengawas Haji DPR RI, mengatakan bahwa suasana di Mina mirip barak pengungsian sehingga para tamu Tuhan merasa tidak nyaman. Dedi Karyadi, jemaah haji kelompok terbang 49 asal Kota Bogor,  mengungkapkan tenda yang disediakan Pemerintah Arab Saudi hanya berukuran 10x12 meter diperuntukkan bagi 160 orang jemaah. 

Baca Juga: Halau Pengguna Visa tak Resmi, Aparat Keamanan Saudi Perketat Sistem Pengecekan Jemaah Haji

“Artinya jatah per orang di dalam tenda itu hanya 0,8 meter. Ruang gerak kita tidak ada 1 meter. Itu pun masih tidak bisa menampung jamaah karena tendanya sangat sempit, Pak. Di dalam kita penuh sesak. Terpaksa ada yang tidur di luar tenda. Kita juga giliran tiap dua jam bergantian tidur di dalam tenda,” tutur jemaah haji bimbingan KBIH Yayasan Perbendaharaan Haji Bogor itu di Maktab 44 Mina.

 Toilet Kotor Tak Ramah Lansia

Selain masalah tenda yang tidak memadai, Timwas Haji DPR juga menyoroti fasilitas toilet yang kotor. Tisu dan pembalut perempuan tampak berserakan di mana-mana. Jumlah toilet yang terbatas membuat jemaah harus antre panjang berjam-jam untuk bisa menunaikan hajatnya. “Bahkan ada yang pingsan karena lama menunggu,” ujar Wisnu.

Secara khusus, imbuh dia, Timwas Haji DPR mengkritisi jumlah toilet di Mina yang kurang dan tidak ramah lansia, seperti kasus di Arafah. Dari 10 toilet yang ada ternyata hanya ada satu toilet duduk. 

“Padahal 30% dari jumlah jemaah haji Indonesia adalah jemaah lansia. Mestinya dari 10 toilet itu setidaknya ada tiga toilet duduk supaya memudahkan jemaah lansia melepaskan hajatnya,” ujarnya.

Baca Juga: KH Uus Muhammad Ruhiyat, Laksanakan Ibadah Haji Non Visa Haji Memang Sah Tapi Dosa  

Akibat keterbatasan jumlah toilet tersebut, Timwas Haji DPR mendapatkan laporan beberapa jemaah asal Kabupaten Bandung Barat di Maktab 76 Mina, terpaksa buang air kecil di sebelah tenda karena sudah tidak bisa menahan hajatnya. Ini dikarenakan antrean di toilet cukup panjang dan butuh waktu menunggu dua jam, terutama di pagi hari, sore hari dan saat menjelang waktu salat wajib. 

"Mirisnya, kejadian pipis dekat tenda ini tidak hanya dialami jemaah laki-laki, tapi juga jemaah perempuan. Timwas Haji DPR meminta agar Kemenag melakukan evaluasi besar-besar terhadap persoalan-persoalan yang  muncul pada musim haji tahun ini dan serius melakukan langkah-langkah konkret untuk perbaikan  layanan haji tahun depan,” pungkas Politisi Fraksi PKS ini.***

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno

Sumber: dpr.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah