100 Pohon Anggur Ukraina Terus Berbuah di Keboen Anggur Cangri Ciparay Kabupaten Bandung

18 Januari 2022, 15:55 WIB
Pemilik Keboen Anggur Cangri Deni Sopandi bersama Kabid Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Ir. Agus Lukman dan Kasi Buah-buahan Kayat saat meninjau Keboen Anggur Cangri Desa Manggungharja Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung, Selasa 18 Januari 2022. /Portal Banudng Timur/neni mardiana/

 

PORTAL BANDUNG TIMUR - Pohon buah anggur yang dikembangkan Deni Sopandi sebanyak 100 pohon di  Desa Manggungharja Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung, mulai produktif dan secara rutin berbuah. Keberadaan kebun anggur seluas 5000 meter persegi dengan nama Keboen Anggur Cangri tersebut menjadi daya tarik bagi wilayah Kecamatan Ciparay.

Jajaran Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Bandung dan peminat tanaman yang melakukan peninjauan ke lokasi Keboen Anggur Cangri Selasa 18 Januari 2022, menggali banyak informasi tentang tanaman anggur. Dilahan 5000 meter persegi yang dikembangkan Deni Sopandi kini tengah dibudidayakan 600 pohon anggur varietas asal Ukraina, Eropa.

Sebagaimana disampaikan pemilik Keboen Anggur Cangri Deni Sopandi bahwa, anggur yang ditanam dengan memanfaatkan varietas anggur asal negara Ukraina Eropa itu, pada usia tanam 6 bulan sudah mulai bisa berbuah atau produkssi. Tanaman anggur itu bisa bertahan hidup dan terus produksi mencapai usia 50 tahun, bahkan lebih dari usia itu dengan proses perawatan tanaman anggur itu harus menjadi perhatian dan prioritas.

Baca Juga: Kasus Dugaan Pungli di SMAN 22 Bandung, Disdik Jabar Masih Tunggu Hasil Gelar Perkara Tim Saber Pungli

"Anggur yang kita tanam ini, bibitnya berasal dari Ukraina, ada juga dari India. Proses ekspornya legal karena melalui proses karantina dan bea cukai," kata Deni Sopandi kepada Portal Bandung Timur  di Keboen Anggur Cangri.

Mengawali proses pengembangan budidaya anggur yang memiliki nilai ekonomi cukup menjanjikan itu, kata Deni Sopandi, diawali proses penanamannya pada 1 Maret 2020 lalu hingga saat ini. Saat ini, sudah banyak tanaman anggur yang ditanam sedang  berbuah, bahkan sudah banyak yang dipenan dan dinikmati oleh para pemetiknya.  

"Awalnya, kita hobi tanam, mulai tanaman jambu, duren dan tanaman lainnya. Dari hobi itu, dapat menumbuhkan edukasi, kemudian ekonomi dan ekologi," katanya.

Untuk mengawali masa panen perdana, dikatakannya, satu pohon bisa menghasilkan produksi  anggur 5 kg, bahkan ada yang mencapai 20 kg, ketika proses pertumbuhan anggur itu sangat bagus.

Baca Juga: Bupati Dadang Ingin Bangun Rumah Sakit dan Sekolah di Perkebunan PTPN VIII

"Anggur yang saat ini tumbuh dan berproduksi, kebanyakan varietas dari Ukraina, selain ada juga dari India," jelasnya.

Untuk mendapatkan akses pembelian bibit anggur itu, kata Deni Sopandi, melalui sebuah komunitas atau grup, sehingga impor bibit anggur dari luar negeri itu dengan cara bersama-sama atau kolektif.

"Impor bibit anggur itu, dalam bentuk batang. Tanpa media. Setiap batang bibit anggur atau dalam bentuk graping, harganya bervariasi bergantung pada kualitas anggur tersebut, yaitu antara Rp 300 ribu sampai Rp 1,5 juta," katanya.

Dari hasil impor bibit anggur itu, ia mengungkapkan, proses penanamannya dikawinkan dengan tanaman anggur lokal, yang ditanam pada bagian batang bawah yang bersentuhan dengan media tanah atau polibag. Tentunya, varietas lokal bibit anggur yang dikawinkan dengan bibit anggur asal luar negeri itu, yang sudah beradaptasi dengan kondisi alam.

Baca Juga: Tol Cisumdawu, Cileunyi-Jatinangor Mantap, Exit Tol Kiarapayung Siap Dilalui

Untuk memperbanyak tanaman anggur yang berasal dari varietas bibit anggur asal Ukraina, India maupun negara lainnya, pihak pengelola melakukan upaya pengembangan dan inovasi. Di antaranya, dengan cara melewati proses pencacahan setiap mata tunas bibit anggur tersebut.

"Setiap mata tunas itu sangat berarti karena setiap mata tunas bisa menjadi sambungan untuk varietas lokal. Ini dalam proses memperbanyak bibit anggur, dengan varietas unggul atau bagus asal luar negeri," ungkapnya.

Menurut Deni Sopandi, keunggulan varietas anggur asal luar negeri, seperti Ukraina, Amerika dan India itu, rasanya lebih enak, dan ukuran butiran buah anggurnya lebih besar. "Bibit anggur yang ditanam selain mudah beradaptasi, juga kuat dari serangan penyakit dan rasanya enak," ungkapnya.

Baca Juga: Baca Sayiddul Istigfar dan Yakinlah Kepada Allah SWT, Rezeki Akan Mengalir Bahkan Dari Arah yang Tak Terduga

Karena memiliki keunggulan itu, katanya, banyak masyarakat yang tertarik untuk menikmati sensasi makan anggur dengan cara petik sendiri di Keboen Anggur Cangri tersebut. "Permintaan lokal saja tak terlayani. Anggur yang saat ini jelang panen pun sudah banyak dipesan, pemesannya pun konsumen lokalan," katanya.

Anggur yang dihasilnya pun bisa dipasarkan dengan harga Rp 100 ribu per kg, bahkan nantinya ia akan mengeluarkan anggur dengan harga Rp 400 ribu per kg.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Ir. H. A Tisna Umaran MP., melalui Kabid Hortikultura Ir. Agus Lukman didampingi Kasi Buah-buahan Kayat mengatakan, budidaya tanaman anggur di Keboen Anggur Cangri tersebut bisa menjadi ikon Kabupaten Bandung, sehingga kedepan bisa dikembangkan di sejumlah kecamatan dengan potensi lahan yang menunjang untuk budidaya tanaman buah-buahan tersebut.

"Ini untuk meningkatakan daya beli masyarakat, karena pasar sudah jelas, banyak yang meminta, dan produksi masih kurang," katanya.

Agus Lukman pun melihat budidaya anggur tersebut sedang berpoduksi, dan varietasnya pun cukup bagus. "Rasanya pun manis dan enak," katanya.

Ia pun sangat mengapresiasi kepada pemilik Keboen Anggur Cangri tersebut karena sudah memiliki akses ke luar negeri untuk mendapatkan bibit anggur.

Ketua HKTI Kabupaten Bandung H. Adang Barnas mengatakan, pengembangan budidaya anggur tersebut perlu mendapat dukungan dari pemerintah daerah Kabupaten Bandung, yaitu dari eksekutif dan legislatif.

"Bentuk dukungannya itu memberikan support untuk pengembangan budidaya anggur, khususnya dalam anggaran pertanian kalau bisa ditingkatkan. Supaya masyarakat petani bisa merasakan langsung kehadiran pemerintah," harap Adang. (neni mardiana)***

Editor: Heriyanto Retno

Tags

Terkini

Terpopuler