Bupati Dadang Ingin Bangun Rumah Sakit dan Sekolah di Perkebunan PTPN VIII

- 18 Januari 2022, 05:30 WIB
Bupati Bandung Dadang Supriatna saat melakukan pertemuan SEVP Business Support PTPN VIII Hariyanto beserta jajarannya  di Rumah Dinas Bupati di Soreng Kabupaten Bandung.
Bupati Bandung Dadang Supriatna saat melakukan pertemuan SEVP Business Support PTPN VIII Hariyanto beserta jajarannya di Rumah Dinas Bupati di Soreng Kabupaten Bandung. /Portal Bandung Timur/neni mardiana/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Pemerintah Kabupaten Bandung bersama PT Perkebunan Nusantara VIII melakukan pembahasan terkait rencana MoU (Memorandum of Understanding) lanjutan pemanfaatan lahan milik PTPN VIII yang digunakan fasos dan fasum yang tersebar di Kabupaten Bandung. Disampaikan mengenai pemanfaatan sebagian lahan milik PT Perkebunan Nusantara VIII yang akan dibangun Fasos Fasum bagi masyarakat perkebunan.

Dalam pertemuan di Rumah Jabatan Bupati Bandung di Soreang, 17 Senin 2022 sore kemarin, Bupati Dadang Supriatna bertemu dengan SEVP Business Support PTPN VIII Hariyanto beserta jajarannya membahas rencana MoU Pemkab Bandung dengan PTPN VIII. Di antaranya, dimanfaatkan untuk sarana dan prasarana kesehatan dan pendidikan, seperti pembangunan puskesmas dan sekolah.

Pertemuan merupakan tindaklanjut dalam pembahasan MoU  yang akan dilaksanakan pada dua Minggu mendatang, setelah para pihak menyiapkan pemberkasan atau hal lainnya.  "Tanah rakyat, harus kembali ke rakyat. Apalagi ini tanah Allah SWT," kata Bupati Dadang Supriatna pada pertemuan itu. 

Baca Juga: Makna Kata Nusantara, Nama Ibu Kota Baru Republik Indonesia

Pada kesempatan itu, Dadang Supriatna mengungkapkan terkait hak guna pakai lahan milik PTPN VIII yang digunakan untuk sarana dan prasarana kesehatan maupun pendidikan.  "Ada tiga indikator yang mempengaruhi IPM (Indeks Pembangunan Manusia), yakni kesehatan, pendidikan dan daya beli," katanya. 

Di hadapan perwakilan  PTPN VIII, Bupati Bandung pun mengungkapkan bahwa di Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung akan dibangun rumah sakit umum daerah (RSUD). Pertimbangannya, katanya, setiap ada warga yang sakit dan hendak melahirkan, saat hendak pergi ke rumah sakit jaraknya jauh dan harus pergi ke RS Al Ihsan Baleendah. 

"Bahkan warga yang sakit itu ada yang meninggal dunia, setelah lambat dibawa ke rumah sakit karena jaraknya yang jauh. Walaupun yang namanya takdir itu, hanya Allah SWT yang menentukan. Tetapi kalau ada RSUD di Kertasari, minimal bisa dimanfaatkan oleh warga untuk mendapatkan pelayanan kesehatan," katanya. 

Baca Juga: Akhirnya, RUU TPKS Akan di Bawa ke Rapat Paripurna DPR RI

Ia berharap rencana pembangunan RSUD di Kertasari itu bisa dilaksanakan tahun 2022 ini.  "Kami mau menegaskan, apakah akan mendukung program kami? Untuk membuat rumah sakit di Kertasari. Tak mendukung tak apa-apa, buat surat saja, selesai," kata Bupati Bandung Dadang Supriatna.

Selain mendirikan rumah sakit di Kertasari, Dadang Supriatna mengungkapkan, Pemkab Bandung akan mendirikan sekolah baru SD dan SMP, termasuk SLTA di Kabupaten Bandung.  "Mendirikan sekolah baru itu, untuk mencegah terjadinya pernikahan dini. Banyak di antara usia sekolah yang putus sekolah, karena mereka kena aturan zonasi ketika akan melanjutkan pendidikan," katanya. 

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah