Anggur yang dihasilnya pun bisa dipasarkan dengan harga Rp 100 ribu per kg, bahkan nantinya ia akan mengeluarkan anggur dengan harga Rp 400 ribu per kg.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Ir. H. A Tisna Umaran MP., melalui Kabid Hortikultura Ir. Agus Lukman didampingi Kasi Buah-buahan Kayat mengatakan, budidaya tanaman anggur di Keboen Anggur Cangri tersebut bisa menjadi ikon Kabupaten Bandung, sehingga kedepan bisa dikembangkan di sejumlah kecamatan dengan potensi lahan yang menunjang untuk budidaya tanaman buah-buahan tersebut.
"Ini untuk meningkatakan daya beli masyarakat, karena pasar sudah jelas, banyak yang meminta, dan produksi masih kurang," katanya.
Agus Lukman pun melihat budidaya anggur tersebut sedang berpoduksi, dan varietasnya pun cukup bagus. "Rasanya pun manis dan enak," katanya.
Ia pun sangat mengapresiasi kepada pemilik Keboen Anggur Cangri tersebut karena sudah memiliki akses ke luar negeri untuk mendapatkan bibit anggur.
Ketua HKTI Kabupaten Bandung H. Adang Barnas mengatakan, pengembangan budidaya anggur tersebut perlu mendapat dukungan dari pemerintah daerah Kabupaten Bandung, yaitu dari eksekutif dan legislatif.
"Bentuk dukungannya itu memberikan support untuk pengembangan budidaya anggur, khususnya dalam anggaran pertanian kalau bisa ditingkatkan. Supaya masyarakat petani bisa merasakan langsung kehadiran pemerintah," harap Adang. (neni mardiana)***