Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Dalam hadist riwayat Muslim, dari Ibnu Mas’ud, bahwa Rasulullah Shalallahu Allaihi Wassalam bersabda yang artinya; “Jika seseorang wudhu dengan sempurna, kemudian menuju masjid, maka Allah akan mencatat setiap langkahnya sebagai pahala untuknya, mengangkat derajatnya, dan menghapuskan dosanya…”
Hadist lainnya, dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah Shalallahu Allaihi Wassalam bersabda yang artinya; “Siapa yang berwudhu di rumahnya kemudian berjalan menuju salah satu rumah Allah, untuk menunaikan shalat wajib”
“Dari kedua hadist tersebut di atas, Rasulullah Shalallahu Allaihi Wassalam telah mencontohkan adab kaum muslim saat hendak memasuku masjid. Masjid merupakan rumah Allah yang mana harus senantiasa kita hormati dan karenanya kita harus selalu menjaga sikap setiap kali akan masuk ke dalam masjid,” ujar Ustad Didi Saefulloh seorang pemuka agama di Palasari Kecamatan Cibiru Kota Bandung pada salah satu kesempatan.
Baca Juga: Liga 1 Indonesia Pekan ke 7, Bali United Menang Telak Atas Persik Kediri
Disampaikan Ustad Didi Saefulloh, setidaknya ada lima adab yang diajarkan Rasulullah Shalallahu Allaihi Wassalam saat memasuki masjid yang menjadi tempat ibadah bagi umat muslim. Salah satunya adalah mengerjakan shalat sunnah shalat Tahiyatul Masjid.
Sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu Allaihi Wassalam dalam hadist Abu Qatadah yang Muttafaqun ‘alaihi, yang berbunyi; “Apabila kalian masuk masjid, jangan duduk, sampai shalat dua rakaat.”
Dalam hadist lain, yang diriwayatkan Abu Qatadah, Rasulullah Shalallahu Allaihi Wassalam bersabda yang artinya, “Jika salah seorang di antara kalian memasuki masjid maka hendaklah ia mengerjakan shalat dua rakaat sebelum ia duduk.”
Baca Juga: Kasus HIV AIDS di Kota Bandung, Mayoritas Faktor Risiko dari Hubungan Heteroseksual
“Terkait hadits tersebut, Imam Zakaria Yahya bin Syaraf an-Nawawi mengatakan, mayoritas ulama sepakat mengenai kesunnahan melakukan shalat sunnah Tahiyatul Masjid bagi orang-orang yang memasuki masjid. Bahkan, tidak dianjurkan (makruh) bagi orang-orang yang memasuki masjid untuk langsung duduk sebelum melaksanakannya,” jelas Ustad Didi Saefulloh salah seorang pemuka agama di Palasari Kecamatan Cibiru Kota Bandung.
Disampaikan Ustad Didi Saefulloh, shalat Tahiyatul Masjid juga merupakan bentuk penghormatan kepada Dzat yang memiliki masjid, yaitu Allah Subhanahu Wa Ta’ala. “Shalat sunnah Tahiyatul Masjid juga adalah sebagai bentuk peningkatan spiritualitas dan manifestasi pengakuan seorang hamba kepada TuhanNya akan ketidakberdayaan dirinya di hadapanNya,” ujar Ustad Didi Saefulloh.
