Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam surah Al Isra ayat ke 82, yang artinya; “Dan Kami turunkan dengan berangsur-angsur dari al-Quran ayat-ayat suci yang menjadi obat penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman kepadanya, dan (sebaliknya) Al Quran tidak menambahkan orang-orang yang zalim (disebabkan keingkaran mereka) melainkan kerugian jua.”
Kemudian di ayat 106, yang artinya; Al Quran Kami turunkan berangsur-angsur agar engkau (Nabi Muhammad) membacakannya kepada manusia secara perlahan-lahan dan Kami benar-benar menurunkannya secara bertahap.
“Bulan Ramadan diyakini para ulama sebagai bulan dimana turunya Al Quran, hal ini sesuai dengan firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam surah Al Baqarah ayat 185. Yang artinya berbunyi, ‘Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)’, namun hingga saat ini waktu yang tepat tentang tutunya Al Quran masih menjadi perdebatan, setidaknya ada lima pendapat waktu turunnya Al Quran,” ujar Ustad Didi Saefulloh seorang pemuka agama di Palasari Kecamatan Cibiru Kota Bandung.
Selain pendapat Nuzulul Al Quran pada tanggal 17 Ramadan, yang berpijak pada firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam surah Al Anfal ayat 41, yang artinya “ Dan kepada apa yang kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” Ada banyak ulama berpendapat bahwa Yaumul Furqan yang dimaksud adalah saat terjadinya perang Badar anatar pasukan kaum muslimin dan kafir quraisy di Badar, pada tanggal 17 Ramadan.
Ada juga yang berpendapat bahwa Nuzulul Al Quran jatuh pada tanggal 18 dan 19 Ramadan. Juga ada pula yang berpendapat Nuzulul Al Quran jatuh pada tanggal 24 Ramadan, dan terakhir pendapat tentang Nuzulul Al Quran pada tanggal 21 Ramadan dengan didasari hadist riwayat Imam Muslim dari sahabat Abu Qotadah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shalallahu allaihi wassalam pernah ditanya tetang puasa hari Senin, kemudian beliau menjawab: “itu adalah hari dimana aku dilahirkan dan diturunkan kepadaku wahyu.”
Terlepas masih adanya silang pendapat tentang waktu turunya wahyu Allah Subhanahu Wa Ta’ala kepada Nabi Muhammad Shalallahu allaihi wassalam, menurut Ustad Didi Saefulloh, sebagai umat Muslim diwajibkan untuk mengimani Al Quran. Hal ini ditegaskan Allah Subhanahu Wa Ta’ala sebagaimana firmanya dalam surah Al Baqarah ayat ke 91, yang artinya; “…Kami hanya beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami”. Dan mereka kafir kepada Al Qur’an yang diturunkan sesudahnya, sedang Al Qur’an itu adalah (Kitab) yang hak. yang membenarkan apa yang ada pada mereka…”
“Kemudian dalam ayat ke 285, yang artinya; “Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya…”
Baca Juga: Cara Gampang Menghapal Al Quran Agar Tidak Mudah Lupa
Mengutip pendapat Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah di dalam kitab beliau al ‘Aqidah al Washitiyah. Disampaikankan bahwa, “Termasuk keimanan kepada Allah dan kitab-kitab-Nya yaitu beriman bahwa Al Quran merupakan kalam Allah yang diturunkan dan bukan makhluk. Al Quran berasal dari-Nya dan akan kembali kepada-Nya. Alllah Ta’ala berbicara secara hakiki.
