PORTAL BANDUNG TIMUR - Penambangan emas ilegal di Desa Burangga, Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parigi Mountong, Sulawesi Utara Rabu 24 Februari 2021 malam alami longsor. Hingga Kamis 25 Februari 2021 sejumlah penambang masih terkubur masih dilakukan evakuasi.
Peristiwa yang terjadi Rabu 24 Februari 2021 pukul 18.30 waktu setempat dilaporkan BPBD Kabupaten Parigi Moutong,dikelola oleh warga yang berada di Dusun 5. Longsor yang melanda lokasi penambangan mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan luka-luka yang melakukan aktivitas penambangan.
Hingga Kamis 25 Februari 2021 malam, BPBD Kabupaten Parigi Moutong melaporkan, tiga warga meninggal dunia, 5 lainnya masih dalam pencarian. Sedangkan penambang yang selamat dari insiden ini berjumlah 15 orang dan hingga kini BPBD setempat masih melakukan pendataan terkait dampak tanah longsor.
Baca Juga: Pasti, Pasangan Dadang Supriatna dan Sahrul Gunawan Tidak Akan Dilantik Jumat 26 Februari 2021
Upaya pencarian korban sebagaimana dilansir dari laman bnpb.go.id, BPBD Kabupaten Parigi Moutong telah berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Sulteng, Basarnas, TNI, Polri, Dinas Sosial Provinsi Sulteng, PMI Kabupaten Parigi Moutong dan aparat desa setempat untuk melakukan evakuasi dan pendataan. Alat berat dikerahkan untuk mempercepat proses evakuasi.
Dalam laporannya BPBD Parigi Moutong, longsor dipicu intensitas hujan tinggi dan struktur tanah yang labil di lokasi penambangan. Hujan teridentifikasi terjadi sejak pukul 17.00 waktu setempat dan sekitar 30 menit kemudian, longsor mulai terjadi karena air dari talang mengalir menuju lubang galian.
Pada saat itu, sebagian penambang telah menyelamatkan diri. Namun sebagian lain tetap bertahan untuk mendulang pada sisi tumpukan dan sudut galian tanah yang terjal.
Baca Juga: Dede Yusuf, Jangan Sampai Negara Dibilang Tidak Hargai Sejarah Candi Bojong Menje Tidak Diperhatikan
Berdasarkan laporan kronologi di lapangan, pengelola mengerahkan 4 ekskavator dengan sistem rilei material sekitar pukul 08.00 pagi. Keempat ekskavator diperuntukkan 1 unit untuk penggalian dan sisanya memindahkan material ke talang untuk diolah.
Sebanyak 100 orang melakukan penambangan ke lubang galian. Pada sore hari, penambang terus berdatangan karena hasil emas di lubang galian cukup banyak sehingga warga berhimpitan untuk mendapatkan material dengan diameter yang relatif tidak terlalu besar.
Baca Juga: Sebagai Kota Metropolitan Bandung Tidak Miliki TPSA, Ini Upayanya
Sekitar pukul 18.30 Wita, warga mendulang tertimbun tanah tumpukan material yang berada pada sudut galian yang terjal dengan ketinggian material mencapai sekitar 20 meter, diperkirakan sekitar 30 orang tidak bisa menghindar dan terjatuh saat akan menyelamatkan diri.
Dilaporkan, sekitar 30 orang tertimbun dan belum dapat dievakuasi. Hal tersebut disebabkan galian lubang yang cukup dalam, dsamping itu air yang berada di lubang galian cukup besar dan tanah tumpukan material yang berada di lokasi kejadian. (heriyanto)***