Ternyata Bukan Karena Curah Hujan Tinggi, Longsor Terjadi di Cimanggung Kabupaten Sumedang, Jawa Barat

- 5 Februari 2021, 22:30 WIB
Longsor di Kampung Bojongkondang Desa Cihanjuang Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang Jawa Barat, pada 9 Januari 2021 lalu
Longsor di Kampung Bojongkondang Desa Cihanjuang Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang Jawa Barat, pada 9 Januari 2021 lalu / Komunikasi Kebencanaan BNPB/Theophilus/

 

PORTAL BANDUNG TIMUR -`Berdasarkan analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), tanah longsor Kampung Bojongkondang Desa Cihanjuang Kecamatan Cimanggung Kabupaten SumedangDesa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pada 9 Januari 2021 lalu terjadi saat kondisi hujan cukup lebat di wilayah tersebut. Hasil pemantauan cuaca menunjukkan pertumbuhan awan hujan cukup intens satu hingga dua jam sebelum terjadi tanah longsor. Fenomena cuaca ini memicu hujan sangat lebat dalam waktu singkat. 

Namun, menurut Kepala Bidang Mitigasi Gerakan Tanah Pusat, Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Agus Budiarto, selain intensitas hujan peristiwa tanah longsor Kampung Bojongkondang Desa Cihanjuang Kecamatan Cimanggung Kabupaten SumedangCihanjuang tidak terlepas dari kondisi geologi wilayah tersebut. Hasil kajian yang dilakukan oleh timnya, kawasan Cimanggung merupakan zona kerentanan Gerakan tanah pada kategori sedang hingga tinggi. 

“Daerah terdampak merupakan wilayah yang mudah terinfiltrasi air. Kemudian adanya indikasi tanah-tanah urukan di beberapa lokasi,” terang Agus Budiarti dalam webinar, yang diselenggarakan BMKG.

Baca Juga: Masih Penasaran Suara Dentuman Sekitar Kota Malang Jawa Timur, Ini Penjelasan BMKG

Ditambahkan Agus Budiarti, lokasi Kampung Bojongkondang Desa Cihanjuang Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang merupakan morfologi tapal kuda dan merupakan indikator alur air. Dimana drainase pemukiman mengarah di kawasan longsor. Tebalnya lapisan tanah lolos air serta kondisi lereng yang minim vegetasi berakar kuat membuat potensi risiko tanah longsor menjadi semakin tinggi.

Wilayah terdampak tanah longsor di Kampung Bojongkondang Desa Cihanjuang Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang, termasuk dalam daerah aliran sungai (DAS) Citarum. Hasil pemantauan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menunjukan bahwa hingga tahun 2020 telah terjadi perubahan lahan yang beragam dari tegalan, lahan basah hingga permukiman. 

Sehubungan dengan kelayakan pembangunan permukiman di suatu wilayah dilihat dari daya dukung dan daya tampung lingkungan, deskripsi zona lingkungan hidup menjadi penting, sehubungnan dengan indikator-indikator yang perlu dikaji, seperti geologi, biologi, sosio-ekonomi. Lebih jauh, pemantauan pelaksanaan monitoring kajian lingkungan perlu untuk dilakukan agar bisa dilihat potensi-potensi penurunan daya dukung lingkungan seiring berjalannya waktu.

Baca Juga: Cigending Ujungberung Kota Bandung Siaga DBD, Fogging Dilakukan

Kepala Subdirektorat Audit Lingkungan Hidup dan Data Informasi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Esther Simon mengatakan bahwa sering sekali pelaku usaha tidak membuat laporan dan kurang memperhatikan rekomendasi kajian lingkungan pada tahap konstruksi dan paska konstruksi. 

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x