Sebagai Kota Metropolitan Bandung Tidak Miliki TPSA, Ini Upayanya

- 25 Februari 2021, 20:59 WIB
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana pada kegiatan diskusi ‘Solusi Pengurangan Sampah Plastik di Kota Bandung’ via zoom meeting, Kamis 25 Februari 2021.
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana pada kegiatan diskusi ‘Solusi Pengurangan Sampah Plastik di Kota Bandung’ via zoom meeting, Kamis 25 Februari 2021. /humas setda kota bandung/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Sebagai kota metropolitan, Kota Bandung seharusnya memiliki tempat pembuangan sampah akhir (TPSA) sendiri. Keterbatasan lahan mengakibatkan Pemkot Bandung sulit mewujudkan pengadaan TPSA.

Penduduk kota Bandung saat ini menurut Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana, menghasilkan sampah rata rata 1.500 ton per hari. “Kontribusi terbesar berasal dari sampah makanan dan daun sebesar 44,5 persen dan sampah plastik sekitar 16,7 persen dari botol, gelas, bungkus, wadah, dan kantong. Persentase sampah plastik salah satu penyumbang sampah terbanyak,” papar Yana Mulyana pada kegiatan diskusi ‘Solusi Pengurangan Sampah Plastik di Kota Bandung’ via zoom meeting, Kamis 25 Februari 2021.

Untuk mengatasi ketidaktersediaan TPSA dan volume sampah yang tinggi menurut Yana Mulyana, Pemkot  Bandung terus mempertajam pengelolaan sampah dari sumbernya melalui program Kang Pisman, Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan Sampah.

Baca Juga: Dinkes Kota Bandung Sudah Terima Data Calon Penerima Vaksin Tahap 2

"Sebagai implementasi pengelola sampah, maka lahirlah Kang Pisman. Hasilnya sejauh ini positif. Dari Kang Pisman muncul balad, duta sampai saat ini ada satgas juga," ujar Yana Mulyana yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas Kang Pisman.

Dalam pelaksanaan mengatasi permasalahan sampah di Kota Bandung menurut Yana Mulyana, Kang Pisman telah meningkatkan jumlah Kawasan Bebas Sampah (KBS). Tak kurang dari 143 kawasan bebas sampah.

Dikatakan Yana Mulyana, dengan mengaktifkan 467 bank sampah dan dilakukan bersama para penggiat sampah di lingkungan terkecil, upaya pengurangan sampah terus dilakukan. "Melalui Kang Pisman, Pasar Kosambi dan Pasar Cihapit menjadi pasar bebas sampah plastik, merupakan langkah nyata Pemkot Bandung dan stakeholder," ujar Yana Mulyana.

Baca Juga: Dede Yusuf, Jangan Sampai Negara Dibilang Tidak Hargai Sejarah Candi Bojong Menje Tidak Diperhatikan  

Langkah terbaru yang dilakukan Pemkot Bandung adalah dengan meluncurkan program menabung sampah menjadi emas. Sebanyak 120 keping emas yang masing-masing seberat 0,025 gram sudah dimiliki warga.

"Di era pandemi Covid-19, menabung sampah jadi emas merupakan terobosan dan hal ini menjadi solusi bagi warga untuk keluar dari himpitan ekonomi akibat pandemi. Tantangannya mengubah pola pikir warga menjadi sampah hal yang berguna bernilai ekonomis,” terang Yana Mulyana. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah