PORTAL BANDUNG TIMUR - Helikopter jenis Chinook di operasikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mengangkut bantuan logistik penanganan darurat erupsi Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pertimbangan pengoperasian helikopter Chinook dinilai lebih efektif dari segi waktu dibandingkan pengiriman bantuan melalui laut dan memiliki kapasitas besar.
Sebagaimana dikutip Portal Bandung Timur dari laman bnpb.go.id, pengoperasian helikopter untuk pendistribusian batuan disebabkan terbatasnya jadwal transportasi dengan kapal laut.
Di samping itu, landasan Bandar Udara (Bandara) Wunopito belum mampu untuk mengakomodasi pendaratan pesawat berukuran besar. Bantuan logistik sempat terparkir sehari di Kupang karena belum tibanya helikopter Chinook.
Baca Juga: Empat Sungai Meluap, Banjir Redam Kota Medan
Baca Juga: Kebijakan Moratorium Usulan Pemekaran Daerah Baru Masih Berlanjut
BNPB memutuskan untuk menggunakan helikopter Chinook yang memiliki kapasitas pengangkutan sebesar 9 ton. Ini bertujuan untuk mempercepat proses distribusi bantuan ke Pulau Lembata. Total bantuan yang telah berada di Kupang tersebut seberat 25 ton.
Helikopter ini baru tiba di Kupang karena kendala cuacu hujan. Setibanya di sana, helikopter berbadan besar segera dioperasikan mulai Jumat 4 Desember 2020 dengan melakukan dua sortie pengiriman.
Sortie pertama mengangkut bantuan sebanyak 3 ton. BNPB menargetkan setiap hari untuk mengangkut seluruh bantuan ke Pulau Lembata jika cuaca mendukung. Kapasitas pengangkutan bisa maksimal sebesar 9 ton, namun karena dimensi barang, hanya dapat terangkut 3 ton.
Baca Juga: Ini Pesan Satgas COVID-19 Jelang Pilkada Serentak 2020
Baca Juga: Presiden Joko Widodo Melepas Produk Ekspor 133 Perusahaan dari 16 Provinsi
Di pulau Lembata terdapat 2 lokasi yang memungkinkan untuk pendaratan helikopter jenis Chinook, selain Bandara Wunopito terdapat Lapangan Harnus yang berada dekat dengan Gudang Logistik.
Untuk sortie pertama dengan pertimbangan efektifitas dan efisiensi, pengiriman udara dilakukan di Lapangan Harnus. Selanjutnya BNPB hanya melakukan pengiriman menuju Bandara Wunopito. Hal tersebut beralasa karena pengiriman ke lapangan Harnus dapat menarik perhatian warga, yang dapat menarik perhatian warga dan menimbulkan risiko keselamatan dan keamanan.
Adapun rincian barang bantuan BNPB sebagai berikut.
- Tenda pengungsi 5 unit
- Fleksibel tank 2 unit
- Family kit 2.000 paket
- Sandang 200 paket
- Perlengkapan bayi 500 paket
- Tambahan gizi 1.200 paket
- Tambahan lauk 1.200 paket
- Makanan siap saji 1.200 paket
- Masker kain 200 lembar
- Matras 4.000 lembar
- Selimut 5.500 lembar
Baca Juga: Program ‘Aku Bangga Aku Tahu’, Cegah Anak Terlahir Terinfeksi HIV/AIDS
Baca Juga: Gubernur Anies Konfirmasi Positif COVID-19
Selain bantuan logistik, BNPB memberikan pendampingan BPBD Kabupaten Lembata dalam penanganan darurat. (heriyanto)***