Ketebalan sedimentasi Lahar Semeru sudah sekitar 15 meter, Butuh Jalur Evakuasi

- 4 Desember 2020, 11:30 WIB
Kepala BNPB Doni Monardo (tengah) didampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kanan) meninjau langsung lokasi terdampak guguran lahar Gunung Semeru di Desa Supiturang, Dusun Curah Koboan, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis 3 Desember 2020.
Kepala BNPB Doni Monardo (tengah) didampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kanan) meninjau langsung lokasi terdampak guguran lahar Gunung Semeru di Desa Supiturang, Dusun Curah Koboan, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis 3 Desember 2020. /Dok. Komunikasi Kebencanaan BNPB/Danung Arifin/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mendorong pembuatan jalur evakuasi kawasan terdampak erupsi gunung Semeru di Lumajang Jawa Timur kembali di buat. Ketebalan sedimentasi jalur aliran lahar sudah mencapai 15 meter.

Saat melakukan peninjauan di lokasi terdampak guguran lahar Gunung Semeru di Desa Supiturang, Dusun Curah Koboan, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur,  bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, diungkapkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, belum adanya jalur evakuasi jangan sampai muncul permasalahan baru apabila terjadi aktivitas erupsi Gunung Semeru.

Kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Doni Monardo sudah meminta untuk mendukung pembangunan jalur evakuasi sebagai bagian dari pengurangan risiko bencana alam. “Kami dari BNPB sudah berkoordinasi dengan Kementerian PUPR”, jelas Doni Monardo.

Baca Juga: SKB Cuti Bersama 2020 Direvisi

Baca Juga: 93 Peserta Nusantara Sehat Siap Mengabdi di Tengah Pandemi

Selain jalur evakuasi, menurut Doni Monardo, pihaknya juga mendorong agar pembuatan jalur aliran lahar dapat dibangun kembali. Sehingga apabila terjadi guguran lahar tidak berdampak pada permukiman peduduk.

“Membangun sebuah jalur evakuasi yang bisa memudahkan masyarakat untuk menuju ke tempat yang aman, termasuk juga membangun kembali aliran lahar agar tidak mengarak ke permukiman penduduk,” terang Doni Monardo.

Sementara Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, melaporkan bahwa selain jalur evakuasi, pengerukan jalur aliran lahar juga harus menjadi prioritas. “Jalur aliran lahar ini sedimentasinya sudah sekitar 15 meter, jadi kan harus dikeruk. Sehingga kalau ada material gunung yang meluber, maka kita tidak berharap itu kemudian meluber ke permukiman penduduk,” ujar Khofifah Indar Parawansa.

Baca Juga: Aksi Kemenkominfo Bantu Korban Erupsi Gunung Api Ile Lewotolok

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno

Sumber: bnpb.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x