Kini, Banjir Kota Manado Berangsur Surut

- 26 Januari 2021, 08:30 WIB
Banjir Kota Manado yang terjadi sejak Jumat 22 Januari 2021 pukul 12.00 WITA, terjadi di delapan kecamatan.   
Banjir Kota Manado yang terjadi sejak Jumat 22 Januari 2021 pukul 12.00 WITA, terjadi di delapan kecamatan.   /dokumen bpbd manado

PORTAL BANDUNG TIMUR - Banjir Kota Manado yang terjadi sejak Jumat 22 Januari 2021 pukul 12.00 WITA, berdampak pada kerugian harta benda dan korban jiwa. Hingga kini banjir yang dipicu intensitas hujan tinggi mengakibatkan daerah aliran sungai Sawangan dan Tondano meluap telah berangsur surut.

Berdasarkan data Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Badan Pengendalian Bencana Daerah Kota Manado, sebagaimana dilansir dari bnpb.go.id., dilaporkan ada delapan kecamatan terdampak banjir. Banjir melanda Kecamatan Malalayang, Wanea, Sario, Paal Dua, Pikkala, Wenang, Tuminting dan Singkil.

Dilaporkan BPBD Manado, banjir yang terjadi dengan ketinggian muka air 50 hingga 400 cm, berdampak pada jatuhnya korban meninggal dunia sebanyak 2 orang, luka berat 1 dan luka ringan 1. Saat banjir terjadi, lebih dari 2.000 warga mengungsi ke tempat yang lebih aman. 

Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale (SMS), Promo Bulanan dari Shopee Bikin Belanja Bulanan Lebih Irit

Sementara itu, banjir juga berdampak pada kerugian material. Rumah yang mengalami kerusakan berat mencapai 10 unit dan rusak sedang 3, selain itu fasilitas publik lain yang terdampak, sekolah dasar 20 unit, SMP 7 unit. Saat banjir Banjir yang dipicu oleh intensitas hujan tinggi hingga daerah aliran sungai Sawangan dan Tondano meluap telah surut. Jaringan listrik dan telepon selular operator tertentu telah kembali normal.

Dilihat dari analisis InaRISK, Kota Manado termasuk wilayah administrasi yang berpotensi banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. Sebanyak 10 kecamatan berada pada potensi bahaya tersebut, di antaranya delapan kecamatan yang terdampak banjir pada Januari 2020 ini. Luas bahaya banjir teridentifikasi seluas 2.040 hektar. 

Dalam kurun waktu 10 tahun, Kota Manado sering dilanda banjir yang meluas, seperti pada tahun 2014 hingga 2020. Periode tersebut, banjir 2014 menjadi yang paling buruk.

Baca Juga: Si Perut Laper Membuat Baleg Terkesan

Saat itu, hujan deras memicu debit air empat sungai besar meluap. Peristiwa pada 15 Januari 2014, pukul 19.00 waktu setempat, menewaskan 25 warga dan 1 lainnya hilang. Sedangkan kerugian material, sebanyak 829 rumah mengalami kerusakan. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah