Elva Hartati Berharap, Kehadiran GeNose Memperkuat Deteksi Dini Penularan Covid-19

- 4 Februari 2021, 12:57 WIB
Anggota Komisi IX DPR RI Elva Hartati.
Anggota Komisi IX DPR RI Elva Hartati. /Foto : Azka/Man  /
 

PORTAL BANDUNG TIMUR - Rencana Kementerian Perhubungan mensyarat perjalanan penumpang kereta api jarak jauh menjalani pengecekan kesehatan dengan alat penyaringan (screening) Covid-19 GeNose mulai 5 Februari 2021 mendapat dukungan Anggota Komisi IX DPR RI. Layanan tes GeNose C19  sebagai alat tes kesehatan alternatif selain tes PCR dan rapid Antigen akan semakin memperkuat deteksi dini penularan Covid-19.

Sebagaimana disampaikan Anggota Komisi IX DPR RI Elva Hartati berharap tersedianya  alat pengetesan Covid-19 buatan dalam negeri, GeNose C19, yang memiliki kemampuan mendeteksi virus Corona mencapai 90 persen benar-benar siap digunakan sebagai syarat perjalanan penumpang kereta api jarak jauh mulai 5 Februari 2021.  "Kami berharap alat penyaringan (screening) ini bisa diperbanyak produksinya  agar dapat menjangkau seluruh masyarakat," ujar Elva Hartati, Kamis 4 Februari 2021.

Disampaikan Elva Hartati, selain keakuratan deteksi virus yang mencapai 90 persen, sebagaimana dilansir dari laman dpr.go.id., menurut politisi dari PDI-Perjuangan ini, tarif untuk tes GeNose jauh lebih murah. Bila dibandingkan tarif rapid test antigen di stasiun saat ini yang harganya mencapai Rp105.000.

Baca Juga: Covid-19 Kota Bandung Hari ini, Jumlah Kasus Positif dan Sembuh Bertambah

Pada Rabu, 3 Februari 2021 Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi beserta Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro telah melakukan uj coba penerapan GeNose di Stasiun Kereta Pasar Senen Jakarta. Untuk tahap awal terhitung 5 Februari 2021 penggunaan GeNose akan digunakan di Stasiun Pasar Senen Jakarta dan Stasiun Tugu Yogyakarta untuk penumpang kereta api jarak jauh melalui Surat Edaran Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 5 Tahun 2021 dan Surat Edaran Kementerian Perhubungan Nomor 11 Tahun 2021.

GeNose C19 melakukan screening melalui embusan napas seseorang untuk mendeteksi keberadaan Covid-19. Perangkat GeNose yang dikombinasikan dengan software AI terlatih untuk membedakan sampel napas yang diduga positif Covid-19 atau negatif Covid-19. Adapun alat GeNose C19 sendiri telah mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan RI.

Baca Juga: Terapkan Prokes, Bupati Ciamis Herdiat Sunarya Lantik 143 Kades di Stadion Galuh

GeNose C19 adalah alat screening Covid-19 yang dibuat oleh Universitas Gadjah Mada (UGM), yang meniru cara kerja hidung manusia dengan memanfaatkan sistem penginderaan (larik sensor gas) dan kecerdasan buatan (artificial intelligence) untuk membedakan pola senyawa yang dideteksi. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah