Alasan Alat Deteksi Covid-19 GeNose Segera Digunakan di Simpul-simpul Transportasi Umum

- 25 Januari 2021, 07:11 WIB
MENTERI Perhubungan Budi Karya Sumadi mencoba menggunakan alat GeNose buatan UGM yang mampu mendeteksi lebih cepat dan harga yang relatif lebih murah dengan akurasi di atas 90 persen.   
MENTERI Perhubungan Budi Karya Sumadi mencoba menggunakan alat GeNose buatan UGM yang mampu mendeteksi lebih cepat dan harga yang relatif lebih murah dengan akurasi di atas 90 persen.   /foto departemen perhubungan/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Pemerintah mendorong penggunaan alat deteksi Covid-19 ‘GeNose’ di simpul-simpul transportasi umum. Pemerintah memberikan apresiasi kepada tim GeNose dari Universitas Gajah Mada (UGM) yang sudah bekerja keras untuk menciptakan inovasi ini dan membantu pemerintah dalam melakukan upaya 4 T (Tracking, Tracing, Testing dan Treatment).

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan sesuai arahan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, untuk mendorong penggunaan alat GeNose pada transportasi umum.Untuk penggunaan GeNose, Kemenhub telah berkoordinasi dengan Kemenkes, UGM, dan Satgas Penanganan Covid-19.

Baca Juga: Pasca Vaksinasi Bertebaran Informasi Hoaks, Tercatat 182 Informasi Hoaks Beredar di Masyarakat

“Kami sudah berkomunikasi dengan Satgas Penanganan Covid-19 dan akan segera ditindaklanjuti dengan surat persetujuan untuk penggunaan di simpul-simpul transportasi umum. Selanjutnya kemenhub akan membuat Surat Edaran kepada para operator transportasi. Kita rencanakan penggunaannya sudah dimulai pada 5 februari 2021 pada Stasiun KA terlebih dahulu, baru kemudian bertahap selanjutnya di Bandara,” tegas Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi bersama Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, saat menyaksikan langsung penggunaan alat deteksi Covid-19 ‘GeNose’ buatan anak bangsa di Stasiun KA Pasar Senen, Jakarta.

Sementara itu Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, alat GeNose ini telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Ia mengatakan, kelebihan dari alat ini diantaranya, bisa mendeteksi lebih cepat dan harga yang relatif lebih murah dengan akurasi di atas 90 persen.

Baca Juga: Facebook Mengetahui Aktivitas Pribadi Anda? Ini Cara Mengetahui, Menghapus dan Menonaktifkannya

Menko Marves, Luhut menyarankan, agar plastik yang digunakan pada alat ini dapat menggunakan bahan yang dapat didaur ulang agar lebih ramah lingkungan.  “Kedepannya kita akan gunakan ini di semua area publik seperti di Hotel, Mall, di lingkungan masyarakat RT/RW, alatnya hanya seharga 62 juta dan harga per orangnya hanya dikenakan sekitar 20 ribu rupiah,” terang Luhut.

Disampaikan Luhut, bila pemakaian lebih banyak tentunya costnya akan semakin turun dan nantinya alat ini akan terus dikembangkan sehingga mempunya akurasi yang akan lebih tajam. “Dan tentunya kita harus bangga karena ini buatan Indonesia,” jelas Menko Luhut.

Baca Juga: Dua Kapal Tangker Kedapatan di Perairan Pontianak Digiring ke Batam Karena Melakukan Ini

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno

Sumber: Dephub


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x