Ni Wayan Giri Adnyani, Butuh Kolaborasi Tangani Konservasi Air di Kabupaten Buleleng, Bali

- 8 April 2021, 15:38 WIB
Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Sekretaris Utama Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Wayan Giri Adnyani, pada Focus Group Discussion yang berlangsung di Puri Lumbung Cottage, Desa Wisata Munduk, Kabupaten Buleleng, Bali.    
Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Sekretaris Utama Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Wayan Giri Adnyani, pada Focus Group Discussion yang berlangsung di Puri Lumbung Cottage, Desa Wisata Munduk, Kabupaten Buleleng, Bali.    /Foto : Istimewa/

  PORTAL BANDUNG TIMUR - Perlu ada sinergi dan kolaborasi dari berbagai pihak untuk  penanganan konservasi air  di Desa Wisata Munduk, Kabupaten Buleleng, Bali. Ketersediaan air sebagai salah satu sumber daya alam di Pulau Bali berperan vital dalam kehidupan sehari-hari.

“Kita harus mensinergikan langkah-langkah yang sudah diambil oleh berbagai pihak terkait untuk menjaga ketersediaan air di destinasi wisata. Selain itu, kita juga perlu mengimplementasikan kearifan lokal dalam menjaga kelestarian air dan lingkungan,” kata Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sekretaris Utama Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Wayan Giri Adnyani, pada Focus Group Discussion (FGD) yang berlangsung di Puri Lumbung Cottage, Desa Wisata Munduk, Kabupaten Buleleng, Bali. 

Dikatakan Ni Wayan Giri Adnyani, Kemenparekraf/Baparekraf, mengajak berbagai pihak di terkait dalam wadah untuk mencari solusi penanganan konservasi air  di Kabupaten Buleleng, Bali. “Perlu ada sinergi dan kolaborasi dari berbagai pihak untuk menjaga ketersediaan air sebagai salah satu sumber daya alam yang berperan vital dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Ni Wayan Giri Adnyani.

Baca Juga: Mensos Tri Rismaharini, Segera Lakukan Assesment Kebutuhan Pengungsi Bima, Nusa Tenggara Barat  

Diungkapkan, Ni Wayan Giri Adnyani, pembangunan kepariwisataan harus dikomunikasikan dengan komprehensif, tidak hanya membahas manfaat ekonomis. Namun juga berkaitan erat dengan berbagai aspek kehidupan, termasuk kelestarian lingkungan.

“Jadi dengan pembangunan kepariwisataan ini kita juga mesti melestarikan baik itu alamnya, budayanya, kehidupan bermasyarakatnya. Juga nilai-nilai yang kita anut,” kata Ni Wayan Giri Adnyani.

Disampaikan Ni Wayan Giri, pihaknya akan merampungkan nota kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk menyusun acuan bagi pemerintah daerah di Indonesia dalam hal pelestarian sumber daya air dan lingkungan hidup. “Kemudian rencana aksi yang benar-benar perlu kita lakukan di destinasi dan provinsi bahkan desa nanti akan kita komunikasikan lebih detail lagi,” terang Ni Wayan Giri Adnyani.

Baca Juga: Bupati Garut  Ingatkan Pentingnya 4 Pilar Kebangsaan Sebagai Dasar Negara

Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf, Agustini Rahayu, menambahkan setiap pihak harus memiliki kepedulian yang tinggi terhadap isu keberlanjutan lingkungan sebelum menjadi krisis, terutama di Bali. Termasuk yang harus berperan aktif dalam hal ini adalah wisatawan yang datang berkunjung.

“Harus ada tanggung jawab sosial dari wisatawan yang berkunjung ke Bali, hal ini berkaitan erat dengan responsible tourism yang cocok dengan program dan tengah dibidik oleh Kemenparekraf yaitu Quality Tourist. Jadi wisatawan juga ikut berperan dalam pemulihan lingkungan,” ungkap perempuan yang akrab disapa Ayu ini.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x