PORTAL BANDUNG TIMUR - Menteri Sosial RI (Mensos) Tri Rismaharini meminta jajarannya untuk segera melakukan assessment kebutuhan pengungsi dan segera memenuhi kebutuhan pokoknya. Kementerian Sosial (Kemensos) tetap berupaya untuk memenuhi kebutuhan logistik bagi korban banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Secara bertahap, bantuan logistik akan dikirim langsung dari gudang pusat Kementerian Sosial dengan pesawat Hercules bekerja sama dengan TNI AU. Utamanya, makanan siap saji, beras, kasur, genset, selimut,” ujar Mensos Tri Rismaharini di Jakarta.
Dikatakan Tri Rismaharini, upaya yang dilakukan jajaran Kemensos dalam penanganan banjir bandang di Bima NTB dengan mendorong barang-barang yang ada di gudang logistik Dinas Sosial Provinsi NTB. Barang berupa tenda gulung, selimut, matras, kids ware, food ware, makanan siap saji, dan perlengkapan dapur keluarga, segera untuk didistribusikan.
Baca Juga: Dampak Embargo Vaksin, di Sejumlah Negara Melonjak Ketiga Kasus Covid-19
Selain itu, personel Tagana bersama Sumber Daya Manusia (SDM) Program Keluarga Harapan (PKH), Pekerja Sosial, Pelopor Perdamaian dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) juga diingatkan untuk bahu-membahu saling membantu.
Berdasarkan informasi dari Ketua Forum Tagana Provinsi NTB, Dedi, setidaknya sebanyak 200 personel Tagana telah diterjunkan ke lapangan. Mereka berasal dari Kota Bima, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Dompu dan sebagian dari Kabupaten Bima bagi personel yang tidak terkena dampak banjir.
Baca Juga: Fashion Moslem Terdampak Pandemi, IFI Lahirkan Perancang Baru
“Saat ini, telah dibuka dapur umum lapangan yang dipusatkan di Kantor Dinas Sosial Kabupaten Bima,” kata Dedi yang berada di lokasi saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Sebagai informasi, hujan turun selama hampir sembilan jam mengguyur seluruh wilayah Kabupaten Bima hingga pada tanggal 2 April 2021, sekira pukul 15.00 WITA, bendungan di Kecamatan Madapangga, Bolo, Woha dan Monta, sudah tidak dapat menahan debit air. Bendungan tersebut akhirnya meluap dan menggenangi lahan persawahan, serta perkampungan warga. (heriyanto)***