Covid-19 Varian Delta Membuat Kasus Covid-19 di Kudus, Jawa Tengah Melonjak

- 15 Juni 2021, 21:17 WIB
Vaksinasi diharapkan memberikan imunitas agar tidak mudah terserang infeksi virus Covid-19. Lonjakan kasus Covid-19 di Kudus , Jawa Tengah akibat interaksi tinggi selama Ramdan dan Idulfitri.
Vaksinasi diharapkan memberikan imunitas agar tidak mudah terserang infeksi virus Covid-19. Lonjakan kasus Covid-19 di Kudus , Jawa Tengah akibat interaksi tinggi selama Ramdan dan Idulfitri. /Portal Bandung Timur/hp.siswanti/

PORTAL BANDUNG TIMUR -  Lonjakan kasus Covid-19  varian Delta (B.1.617) di Kudus, Jawa Tengah akibat pergerakan masyarakat yang terus meningkat sejak awal Ramadan hingga puncaknya setelah Idul Fitri. Faktor utama yang menyebabkan terjadinya lonjakan kasus karena adanya interaksi sosial yang masif dan pelanggaran protokol kesehatan saat libur Idul Fitri diperburuk dengan adanya varian virus baru yang lebih cepat penyebarannya.

Juru Bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, menyampaikan bahwa lonjakan kasus yang terjadi di Kudus Jawa Tengah hingga saat ini adalah akibat pergerakan masyarakat yang terus meningkat sejak awal Ramadan hingga puncaknya setelah Idul Fitri.

''Diperkirakan jumlah orang yang berpindah dari satu kota ke kota lainnya selama arus mudik ataupun arus balik mencapai 5 hingga 6 juta orang. Kondisi ini yang menjadi penyebab lonjakan kasus ditambah kendornya protokol kesehatan di masyarakat sehingga laju penularan virus di masyarakat penyebab semakin meningkat,'' jelas Siti Nadia Tarmizi.

Baca Juga: Dyah Roro Esti, Soroti Rencana Umum Energi Nasional

Disampaikan Siti Nadia Tarmizi, pihaknya tidak henti-hentinya menghimbau masyarakat tidak jenuh dan bosan untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan.  ''Kami sangat berharap masyarakat tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan 3M (mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak) mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan. Hal ini juga berlaku bagi yang telah divaksinasi,” ujar Siti Nadia Tarmizi.

Dikatakan Siti Nadia Tarmizi, tidak ingin lonjakan kasus yang terjadi di sejumlah provinsi dan mengakibatkan angka keterisian rumah sakit melonjak drastis terjadi di daerah. “Kita harus memikirkan bukan hanya kesehatan diri kita sendiri, namun juga anggota keluarga kita yang lain dan juga tenaga kesehatan yang bekerja sangat keras dalam menangani pasien,'' ujar  Siti Nadia Tarmizi.

Sementara terkait dengan hasil penelitian Whole Genome Sequencing (WGS) rujukan dari Balai Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan (Balitbangkes), Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM) hari ini, lonjakan kasus Covid -19 di Kudus, Jawa Tengah pasca libur Idul Fitri ditemukan 28 dari 34 atau sekitar 82 persen merupakan varian Delta (B.1.617) dari Covid-19. Varian Delta bisa menginfeksi kembali pasien Covid-19 dan makin memperlemah kekebalan tubuh pasien.

Baca Juga: Tinggi, Animo Warga Kota Bandung Ikuti Vaksinasi Masal ‘Serbuan Vaksinasi Covid-19’

''UGM ditunjuk karena lokasinya dekat dengan Kudus dan UGM juga memiliki kapasitas untuk melakukan uji WGS. Dari 70 spesimen yang diuji, 37 sampel dikirim ke UGM sementara sisanya dikirim ke Salatiga. Dari total 37 sampel, 34 sampel telah keluar hasilnya dan yang tidak keluar hasilnya ada 3,'' terang dr. Gunadi PhD, Sp.BA, Ketua Tim Peneliti WGS SARS-CoV-2, FK-KMK UGM.

Dikatakan Gunadi, varian Delta ini terbukti meningkat setelah adanya transmisi antarmanusia. Dan sudah terbukti di populasi di India dan di Kudus. “Hal tersebut juga memperkuat hipotesis para peneliti bahwa peningkatan kasus di Kudus tersebut adalah karena adanya varian Delta,” tegas  Gunadi.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x