Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Tepat 297 hari setelah suntikan vaksin Covid-19 pertama di Indonesia diberikan kepada Presiden Joko Widodo pada 13 Januari 2021. Indonesia telah berhasil menyuntikkan lebih dari 200 juta dosis vaksin Covid-19 kepada masyarakat Indonesia, berkat kerja sama dan peran aktif lebih dari 270 juta masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dr. Reisa Broto Asmoro, bahwa perjalanan menuju 100 persen vaksin Covid-19 capaian masih panjang. Untuk memvaksinasi 208.265.720 orang yang masuk dalam kategori sasaran vaksinasi Covid-19 diperlukan setidaknya sekitar 416 juta suntikan.
Untuk perkembangan program vaksinasi, penerima vaksin ke-1 bertambah sebanyak 288.524 orang. Total penerima vaksin ke-1 sudah melebihi angka 125 juta orang atau 125.394.487 orang.
Baca Juga: Muhadjir, Peristiwa Bencana Ada yang Bisa Diprediksi Tapi Tetap Terjadi
Sementara penerima vaksinasi ke-2 bertambah 218.312 orang dan totalnya meningkat melebihi 79 juta orang atau angka tepatnya 79.212.475 orang. Sedangkan penerima vaksin ke-3 bertambah 823 orang dan kumulatifnya melebihi 1,1 juta orang atau 1.167.214 orang.
Hasil uji per hari jejaring laboratorium berbagai wilayah, jumlah kumulatif spesimen selesai diperiksa mencapai 48.569.402 spesimen. Terdiri dari spesimen positif (kumulatif) sebanyak 7.877.819 spesimen dan spesimen negatif (kumulatif) sebanyak 38.992.237 spesimen.
Positivity rate spesimen (NAA dan Antigen) harian di angka 0,23 persen dan positivity rate spesimen mingguan (31 Oktober - 6 November 2021) di angka 0,36 persen. Sementara spesimen invalid dan inkonklusiv (per hari) berjumlah 16 spesimen.
Baca Juga: Roehana Koeddoes, Perintis Pers Indonesia Perempuan Jadi Ilustrasi Doodle Google
Untuk jumlah orang yang diperiksa per hari ini ada 130.191 orang dan kumulatifnya 32.505.277 orang. Lalu pada hasil terkonfirmasi negatif jumlah kumulatifnya meningkat menjadi 28.256.868 orang termasuk tambahan hari ini sebanyak 129.947 orang.
Sementara positivity rate (NAA dan Antigen) orang harian di angka 0,19 persen dan positivity rate orang mingguan (31 Oktober - 6 November 2021) di angka 0,35 persen. Secara sebaran wilayah terdampak masih berada di 34 provinsi dan 510 kabupaten/kota.
