Ada 500 Ribu Kasus TBC di Indonesia Belum Diketemukan, Kemenkes Akan Lakukan Ini

- 22 Maret 2022, 21:00 WIB
Ilustrasi TBC paru. Kementerian Kesehatan RI akan melakukan skrining besar-besaran untuk menemukan 500 ribuan penderita TBC Paru yang mendominasi di Indonesia.
Ilustrasi TBC paru. Kementerian Kesehatan RI akan melakukan skrining besar-besaran untuk menemukan 500 ribuan penderita TBC Paru yang mendominasi di Indonesia. /pixabay/dgj/

PORTAL BANDUNGTIMUR - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tahun 2022 ini berencana melakukan skrining besar-besaran masyarakat untuk menangani penyakit tuberkulosis (TBC). Penyakit tuberkulosis di Indonesia menempati peringkat ketiga setelah India dan Cina dengan jumlah kasus 824 ribu dan kematian 93 ribu per tahun atau setara dengan 11 kematian per jam.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kemenkes RI, Dr. drh. Didik Budijanto, M.Kes, menyampaikan bahwa dari estimasi 824 ribu pasien TBC di Indonesia Baru 49 persen yang ditemukan dan diobati. Terdampat 500 ribuan orang yang belum diobati dan berisiko menjadi sumber penularan.

“Untuk itu upaya penemuan kasus sedini mungkin. Pengobatan secara tuntas sampai sembuh merupakan salah satu upaya yang terpenting dalam memutuskan penularan TBC di masyarakat,”  ujar Didik Budijanto, dalam keterangan persnya di Jakarta Selasa 22 Maret 2022 sebagaimana dikutip Portal Bandung Timur dari laman SehatNegeriku.

Baca Juga: Yana Mulyana Tidak Mempermasalahkan Belum Terbitnya SK Pengangkatan Wali Kota Definitif dan Wakil Wali Kota

Dikatakan Didik Budijanto, Kemenkes akan menskrining TBC terhadap 500 ribu kasus yang belum ditemukan. Skrining dilakukan dengan peralatan X-Ray Artificial Intelligence untuk memberikan hasil diagnosis TBC yang lebih cepat dan lebih efisien.

“Kami merencanakan skrining besar-besaran yang transformasional dengan memanfaatkan peralatan X-Ray Artificial Intelligence untuk memberikan hasil diagnosis TBC yang lebih cepat dan lebih efisien, termasuk bi-directional testing bagi penderita diabetes agar mereka mendapatkan pengobatan TBC sedini mungkin,” lanjut Didik Budijanto.

Dikatakan Didik Budijanto, saat ini tengah diupayakan melakukan pengadaan alat-alat yang dibutuhkan untuk kegiatan skrining besar-besaran yang akan dilakukan tahun ini. “Pelaksanaannya diutamakan tahun ini karena proses masih tetap berjalan. Dengan ditemukannya 500 ribu kasus ini nantinya akan mempercepat kita eliminasi TBC di tahun 2030,” kata Didik Budijanto.

Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin, Digitalisasi Pertanian Dapat Meningkatkan Produktivitas

Sebanyak 91 persen kasus TBC di Indonesia adalah TBC paru yang berpotensi menularkan kepada orang yang sehat di sekitarnya. Saat ini, penemuan kasus dan pengobatan TBC yang tinggi telah dilakukan di beberapa daerah di antaranya Banten, Gorontalo, DKI Jakarta, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Barat.

Sementara daerah dengan kasus TBC paling banyak terkonsentrasi di Pulau Jawa seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah