Syahril, Cacar Monyet Belum Diketemukan di Indonesia Tapi Kewaspadaan Harus Dilakukan

- 30 Mei 2022, 23:45 WIB
Ilustrasi virus cacar monyet.
Ilustrasi virus cacar monyet. /pixabay/geralt/

Masa inkubasi cacar monyet menurut Mohammad Syahril,  biasanya 6 sampai 16 hari tetapi dapat mencapai 5 sampai 21 hari.  ”Fase awal gejala yang terjadi pada 1 sampai 3 hari yaitu demam tinggi, sakit kepala hebat, limfadenopati atau pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri punggung, nyeri otot, dan lemas,” terang Mohammad Syahril.

Baca Juga: FIFA Match Day Indonesia vs Banglades di Si Jalak Harupat Bisa di Tonton

Pada fase erupsi atau fase paling infeksius terjadinya ruam atau lesi pada kulit. Biasanya dimulai dari wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Secara bertahap mulai dari bintik merah seperti cacar makulopapula, lepuh berisi cairan bening (blister), lepuh berisi nanah (pustule), kemudian mengeras  atau keropeng lalu rontok. ''Biasanya diperlukan waktu hingga 3 minggu sampai periode lesi tersebut menghilang dan rontok,'' jelas Mohammad Syahril.

Upaya pencegahan untuk masyarakat, saran Mohammad Syahril, jika mengalami gejala demam dan ruam harap memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan terdekat. Masyarakat diimbau mematuhi protokol kesehatan dengan menghindari kerumunan, mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan melakukan perilaku hidup bersih dan sehat.

WHO menetapkan cacar monyet saat ini menjadi penyakit yang memerlukan perhatian masyarakat global. Karena sebagian besar kasus dilaporkan dari pasien yang tidak memiliki riwayat perjalanan ke negara-negara endemis.

''Sebagian kasus berhubungan dengan adanya keikutsertaan pada pertemuan besar yang dapat meningkatkan risiko kontak baik melalui lesi, cairan tubuh, droplet, dan benda yang terkontaminasi,'' pungkas  Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH. (heriyanto)***

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah