Syahril, Cacar Monyet Belum Diketemukan di Indonesia Tapi Kewaspadaan Harus Dilakukan

- 30 Mei 2022, 23:45 WIB
Ilustrasi virus cacar monyet.
Ilustrasi virus cacar monyet. /pixabay/geralt/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Kasus cacar monyet (monkeypox) hingga kini di Indonesia belum diketemukan. Namun demikian masyatakat diingatkan tetap melakukan sejumlah kewaspadaan untuk mencegah terjadinya penularan di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan  Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH yang mengatakan bahwa hingga kini belum ada laporan kasus cacar monyet (monkeypox) di Indonesia.  Kementerian Kesehatan melakukan sejumlah kewaspadaan untuk mencegah terjadinya penularan di Indonesia.

''Hingga saat ini belum ada kasus (cacar monyet) yang dilaporkan dari Indonesia. Namun langkah kewaspadaan untuk mencegah terjadinya penularan di Indonesia telah dilakukan,” ujar Mohammad Syahril dalam keterangan pers yang disampaikan secara virtual di Jakarta.

Baca Juga: Seleksi Akan di Perketat Gegara Banyak CPNS dan PPPK Mundur

Dikatakan Mohammad Syahril, Kementerian Kesehatan tetap melakukan kewaspadaan dengan memperbarui situasi dan frekuensi question (FAQ) terkait monkeypox yang dapat diunduh melalui https://infeksiemerging.kemkes.go.id/.

Kemenkes juga menurut Mohammad Syahril  telah menyiapkan surat edaran untuk meningkatkan kewaspadaan di setiap wilayah melalui dinas kesehatan, kantor kesehatan pelabuhan, dan rumah sakit.

Revisi pedoman pencegahan dan pengendalian cacar monyet menurut Mohammad Syahril  akan dilakukan untuk menyesuaikan situasi dan informasi baru dari WHO. “Khususnya mengenai surveilans, tatalaksana klinis, komunikasi risiko, dan pengelolaan laboratorium,” ujar Mohammad Syahril.

Baca Juga: Presiden Jokowi, Pandemi Melandai Seni Budaya Diharapkan Kembali Bangkit

Cacar monyet menurut Mohammad Syahril adalah wabah penyakit yang disebabkan oleh virus human monkeypox (MPXV) orthopoxvirus dari famili poxviridae yang bersifat highlipatogenik atau zoonosis. Virus Ini pertama kali ditemukan pada monyet di tahun 1958, sedangkan kasus pertama pada manusia (anak-anak) terjadi pada tahun 1970.

Penularan melalui kontak erat dengan hewan atau manusia yang terinfeksi atau benda yang terkontaminasi virus. ''Penularan dapat melalui darah, air liur, cairan tubuh, Lesi kulit atau cairan pada cacar, kemudian droplet pernapasan,'' katanya.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x