Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Sebanyak 266 jiwa dari 26 Kepala Keluarga (KK) mengungsi menyusul peristiwa abrasi pantai yang melanda Kabupaten Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utara. BPBD Kabupaten Minahasa Selatan, bersama pemerintah setempat telah mengaktifkan 2 Posko pengungsian Tanggap Darurat, sebagai upaya percepatan penanganan terhadap warga yang tedanpak peristiwa tersebut.
"Betul, sudah ada 2 posko pengungsian yang sudah diaktifkan untuk memberikan penanganan kepada para korban abrasi pantai ," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Minahasa Selatan, Merry Joudy, seperti dilansir Portal Bandung Timur dari laman resmi BNPB, Kamis 16 Juni 2022.
Menurutnya, lokasi 2 posko pengungsi abrasi pantai tersebut terletak di Kantor Kelurahan Lewet dan Kelurahan Uwuran Dua, di Kabupaten Minahasa Selatan. "Lokasi ini juga dijadikan sebagai titik pengungsian bagi warga yang terdampak," ujarnya.
Ia menjelaskan, pengoperasian dapur umum di masing-masing posko juga telah diinisiasi guna memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi korbanterdampak abrasi pantai di Minahasa Selatan. Selain itu, BPBD setempat juga telah mengoperasikan mobil dapur lapangan guna mengakomodir kebutuhan dilapangan.
"Sebagai bentuk respon cepat, Pemerintah daerah setempat juga telah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari terhitung sejak kemarin 15 Juni 2022. Hal ini dilakukan sebagai upaya percepatan penanganan darurat bagi para warga terdampak,"lanjutnya.
Data sementara Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB mencatat, kerugian materiil terdiri dari 31 unit rumah rusak berat, 1 unit jembatan rusak berat, 5 unit cottage, 1 unit cafe, dan kawasan destinasi wisata juga ikut terdampak.***
