Memalukan, Tiga Kali Data Pribadi Bocor Kinerja Kemen Kominfo Dipertanyakan

- 8 September 2022, 02:10 WIB
Anggota Komisi I DPR RI Junico BP Siahaan saat Rapat Kerja dengan Menkominfo yang berlangsung di Komplek Parlemen, Jakarta, Rabu 7 September 2022.
Anggota Komisi I DPR RI Junico BP Siahaan saat Rapat Kerja dengan Menkominfo yang berlangsung di Komplek Parlemen, Jakarta, Rabu 7 September 2022. /Foto : DPR RI/Jaka/
 

PORTAL BANDUNG TIMUR - Buntut kebocoran 1,3 miliar data pribadi kinerja Kementerian Komunikasi dan Informatikan (Kemen Kominfo)  dipertanyakan Komisi I DPR RI. Kebocoran data yang sering terjadi dalam satu bulan terakhir di nilai Junico BP Siahaan dan Nurul Raifin sebagai peristiwa peristiwa besar dan sangat memalukan.

 "Yang baru saja terjadi, data breach tiga kali dalam satu bulan menurut saya ini sudah keterlaluan. Ini bukan pointing fingers, maksudnya ini harusnya menjadi lampu merah buat kita semua. Bahwa bagaimana kita menjaga data ini harus menjadi catatan yang sangat baik," ujar Junico BP Siahaan pada Rapat Kerja dengan Menkominfo yang berlangsung di Komplek Parlemen, Jakarta, Rabu 7 September 2022.

Pada Rapat Kerja Komisi I DPR RI dengan Menkominfo tersebut Junico BP Siahaan mempertanyakan soal rencana dan bagaimana cara menjaga data yang ada di Pusat Data Nasional (PDN), yang rencananya akan diselesaikan pada tahun 2024. Ia menyinggung dugaan kebocoran data registrasi kartu SIM dan PLN yang terjadi baru-baru ini.

Baca Juga: Pesawat Bonanza T-2503 TNI AL Jatuh Saat Latihan Serangan Udara

"Sebenarnya itu menurut saya adalah data khusus punyanya Kominfo yang kita diminta semuanya nomor harus didaftarkan supaya bisa nyala, tapi justru data ini yang bocor. Begitu pula data PLN, data Indihome. Artinya terlalu hebatlah kemampuan para penerobos-penerobos ini sehingga mereka bisa menerobos semua yang bisa dibuat oleh lembaga-lembaga publik," ujar Junico BP Siahaan sebagaimana dikutip dari laman dpr.go.id.

Sementara anggota Komisi I DPR RI lainnya, Nurul Arifin menyebutkan, tiga kali kebocoran data yang terjadi dalam waktu berdekatan ini sebagai sebuah mega-kasus. "Ini menurut saya mega-kasus sampai kita kebobolan 1,3 miliar data kartu SIM di breached forum dari akun bernama Bjorka," kata Nurul Arifin.

Dikatakan Nurul Arifin,  terdapat pelaku yang sama juga dengan dugaan kebocoran 26 juta data pelanggan Indihome. "Kemudian terakhir adalah sebanyak 17 juta pelanggan PLN diperjual belikan di situs online," pungkas Nurul Arifin. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah