Siklon Tropis Menjauh dari Kepulauan Indonesia, Tapi Tetap Saja Waspadai Kemungkinan Ini

- 5 November 2022, 08:10 WIB
Citra Satelit bibit Siklon Tropis  93S di Samudera Hindia.
Citra Satelit bibit Siklon Tropis 93S di Samudera Hindia. /Sumber : BMKG/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Jakarta Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) terus memantau pertumbuhan dan arah pergerak bibit Siklon Tropis 93S di Samudera Hindia. Pemantauan dilakukan untuk mengetahui perkembangan potensi Siklon Tropis dan aktivitas dinamika atmosfer lainnya beserta potensi dampak cuaca ekstremnya.

Dikutip dari situs resmi bmkg, Sabtu 5 November 2022 disampaikan bahwa bibit Siklon Tropis 93S saat ini telah terbentuk di Samudera Hindia sebelah barat daya Bengkulu. “Tepatnya di 9.6LS dan 92.4BT dengan kecepatan angin maksimum mencapai 30 knots (55 km/jam) dan tekanan udara minimum di pusatnya sekitar 1003 hPa,” demikian keterangan peringatan BMKG.

Sistem Bibit Siklon 93S bergerak ke arah Baratdaya-Barat menjauhi wilayah Indonesia. Kemungkinan untuk berkembang menjadi sistem Siklon Tropis dalam 24 jam kedepan berada dalam kategori Sedang.

Baca Juga: BOHONG, Rizki Kadek Anak dan Istri Karena Sering Dicuekin Tapi Karena Ini

Dampak tidak langsung dalam 24 jam ke depan dari keberadaan Bibit Siklon Tropis 93S terhadap kondisi cuaca di Indonesia adalah tinggi gelombang 1.25 hingga 2.5 meter atau Moderate. Gelombang tinggi akan terjadi di perairan timur Kepulauan Simeulue hingga Kep. Mentawai, Lampung bagian barat, Teluk Lampung bagian selatan, dan Selat Sunda bagian selatan.

Sementara tinggi gelombang 2.5  hingga 4.0 meter atau Rough Sea, akan terjadi di  perairan utara Sabang, Aceh bagian barat,  Kepupauan Simeulue hingga Kepupauan Mentawai, perairan barat Pulau Enggano hingga Bengkulu. Juga di Samudera Hindia barat Sumatera dan Samudera Hindia selatan Banten hingga Jawa Barat.

Baca Juga: Bersama Bang Pepen, Empat Terpidana Penerima Suap di Pemkab Bekasi Berkumpul di Lapas Sukamiskin

Terkait dengan potensi cuaca ekstrem tersebut, masyarakat diimbau untuk tidak melakukan kegiatan disekitar wilayah perairan.
1. Menghindari kegiatan pelayaran di wilayah perairan yang terdampak.
2. Menghindari daerah rentan mengalami bencana seperti lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon yang mudah tumbang, tepi pantai, dan lainnya.
3. Mewaspadai potensi dampak seperti banjir/bandang/banjir pesisir, tanah longsor dan banjir bandang terutama di daerah yang rentan.
4. Stakeholder yang terkait kebencanaan untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait lainnya.

Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, dapat langsung mengakses:
1. Website https://www.bmkg.go.id;
2. Follow twitter@infobmkg;
3. Aplikasi iOS dan android "Info BMKG";
4. atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x