WASPADA, Gunung Berapi Semeru, Merapi, Anak Krakatau dan Karangetang Masih Beraktivitas

- 23 Juni 2023, 17:28 WIB
Gunung berapi Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malan Provinsi Jawa Timur, Jumat 23 Juni 2023 masih beraktivitas alami erupsi
Gunung berapi Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malan Provinsi Jawa Timur, Jumat 23 Juni 2023 masih beraktivitas alami erupsi /Sumber : MAGMA Indonesia PVMBG/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) MAGMA Indonesia melaporkan empat gunung berapi di Indonesia dengan status Siaga masih berativitas dan mengalami erupsi. Sejak Jumat 23 Juni 2023 pukul 00.00 WIB hingga 12.00 WIB gunung berapi Semeru, Merapi, Anak Krakatau dan Karangetang masih terus beraktivitas mengeluarkan asap putih dan kelabu dari kawah utama.

Pengamat gunung berapi Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malan Provinsi Jawa Timur, pada periode  00.00 hingga 06.00 WIB, pengamat Ghufron Alwi melaporkan, teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 50 hingga 200 meter dari puncak. Cuaca cerah, angin lemah hingga sedang ke arah barat dan barat laut.

Telah terjadi 12 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 15 hingga 23 milimeter, dan lama gempa 71 hingga 169 detik. Sebanyak sekali berupa gempa Awan Panas Guguran dengan amplitudo 17 mm dan lama gempa 867 detik, kemudian 5 kali gempa Guguran dengan amplitudo 4 hingga 14 milimeter dan lama gempa 47 hingga 92 detik.

Baca Juga: Hingga Siang Ini, Jumat 27 Januari 2023 Gunung Semeru Telah 2 Kali Erupsi

Sebanyak sekali gempa Hembusan dengan amplitudo 8 milimeter, dan lama gempa 56 detik,  6 kali Harmonik dengan amplitudo 4 hingga18 milimeter, dan lama gempa 215-7086 detik. Kemudian sebanyak sekali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 14 milimeter, S-P 1.3 detik dan lama gempa 15 detik, serta 3 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 14 hingga 27 milimeter, S-P 11.2-39 detik dan lama gempa 42-144 detik.

Sementara petugas pengamat Sigit Rian Alfian yang melakukan pengamatan periode pukul 06.00 hingga 12.00 WIB melaporkan asap dari kawah utama gunung Semeru berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 100 hingga 300 meter dari puncak. Cuaca cerah, angin lemah ke arah utara.

Sementara kegempaan, sepanjang pukul 06.00 hingga 12.00 WIB telah terjadi 6 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 14 hingga 22 milimeter, dan lama gempa 48-100 detik. Juga 2 kali gempa Guguran dengan amplitudo 5 hingga 7 mm dan lama gempa 39 hingga 48 detik, serta 9 kali Harmonik dengan amplitudo 8 hingga 20 milimeter, dan lama gempa 123 hingga 6.291 detik.

Baca Juga: Pemerintah Jepang Pastikan Letusan Semeru Tidak Timbulkan Gelombang Tsunami Seperti Letusan Tonga di Pasifik

Petugas merekomendasikan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Juga tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar). Serta mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x