Gunung Semeru, Merapi dan Karangetang Terus Beraktivitas, Ini Aktivitas Minggu 13 Agustus 2023

- 13 Agustus 2023, 16:00 WIB
Gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang Jawa Timur, saat terjadi erupsi awal pekan  lalu.
Gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang Jawa Timur, saat terjadi erupsi awal pekan lalu. /Foto : MAGMA Indonesia PVMBG/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Tiga gunung berapi di Indonesia dengan status Level III atau Siaga Gunung Semeru, Gunung Merapi dan Gunung Karangetang terus aktif mengalami letusan ataupun erupsi. Sepanjang periode Minggu 13 Agustus 2023 dini hari hingga siang hari pukul 12.00 WIB, Gunung Semeru mengalami 28 kali gempa Letusan atau Erupsi, Gunung Merapi alami 41 kali gempa Guguran, sedangkan Gunung Karangetang mengalami 21 kali gempa Guguran.

Berdasarkan laporan petugas pengamat Gunung Semeru, Mukdas Sofian, gunung berapi yang berlokasi di perbatasan Kabupaten dan Malang, Jawa Timur, sepanjang periode pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB telah mengalami  12 kali gempa Letusan atau Erupsi dengan amplitudo 11 hingga 22 milimeter dengan lama gempa 50 hingga 110 detik. 

Selain itu, mengalami 9 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2 hingga 9 milimeter dan lama gempa 45 hingga 60 detik, juga 2 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 20 hingga 24 milimeter, S-P 12-21 detik dan lama gempa 40 hingga 60 detik.

Selama periode pukul 06.00 WIB hingga 12.00 WIB, gunung dengan ketinggian 3.676 mdpl tersebut dilaporkan mengalami 16 kali gempa Letusan atau Erupsi dengan amplitudo 11 hingga 20 milimeter, dan lama gempa 51 hingga 88 detik. Selain itu terjadi 5 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 4 hingga 8 milimeter dan lama gempa 35 hingga 78 detik, serta mengalami 3 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 21 hingga 27 milimeter, S-P 14-67 detik dan lama gempa 31 hingga 125 detik.

Baca Juga: Erupsi Gunung Karangetang, Semeru dan Merapi Sepanjang Senin 31 Juli 2023 Dini Hari hingga Pagi Hari

Kepada masyarakat diingatkan untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak atau pusat erupsi. Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai atau sempadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Juga diingatkan untuk Tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu atau pijar. Serta mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Sementara terkait aktivitas Gunung Merapi, petugas pengamat Suraji, sebagaimana dikutip dari laman resmi MAGMA Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, sepanjang periode pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB, Gunung Merapi  mengalami 29 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3 hingga 37 milimeter dan lama gempa 37.04 hingga 155.88 detik. 

Erupsi Gunung Merapi  pada akhir Juli 2023 lalu.
Erupsi Gunung Merapi pada akhir Juli 2023 lalu.
Selain itu terjadi 30 kali gempa Hybrid atau Fase Banyak dengan amplitudo 3 hingga 17 milimeter, S-P 0.3 hingga 0.5 detik dan lama gempa 4.16 hingga 7.56 detik, serta 10 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 14 hingga 69 milimeter, dan lama gempa 7.84 hingga 12.4 detik.

Gunung berapi yang berlokasi di perbatasan Kabupaten Sleman Yogyakarta dan Magelang, Boyolali, Klaten, Jawa Tengah, dengan ketinggian 2.968 mdpl, selama periode pukul 06.00 WIB hingga 12.00 WIB, mengalami 12 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3 hingga 25 milimeter dan lama gempa 23.08 hingga 137.8 detik, serta 1 kali gempa Low Frequency dengan amplitudo 3 milimeter dan lama gempa 9.76 detik.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x