BPIH 2024 Ada Penyesuaian, Ini Alasannya

- 28 November 2023, 07:05 WIB
Suasana Wukuf di Arafah. Biaya Perjalanan Ibadah Haji atau BPIH 2024 akan ada penyesuaikan berdasarkan perhitungan sejumlah komponen.
Suasana Wukuf di Arafah. Biaya Perjalanan Ibadah Haji atau BPIH 2024 akan ada penyesuaikan berdasarkan perhitungan sejumlah komponen. /Foto : Humas Kemenag/

PORTAL BANDUNG TIMUR – Panitia Kerja (Panja) Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Komisi VIII dan Kementeria Agama menyepakati BPIH 1445 H/2024 M sebesar Rp93,4 juta. Ada selisih penyesuaian BPIH 2024 dengan BPIH 2023 sebesar Rp3.4 juta karena adanya penyesuaian harga pada sejumlah komponen.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief di Jakarta, mengungkapkan bahwa Kementerian Agama telah mengajukan usulan awal BPIH 2024 sebesar Rp105 juta, setelah dilakukan pembahasan dan kajian dalam rapat Panja disepakati sebesar Rp93,4 juta. Hal ini terjadi penurunan BPIH dari usulan Kemenag  karena adanya penyesuaian pada sejumlah komponen pembiayaan.

Menurut Hilman Latief, penurunan BPIH 2024 dari usulan Kemenang diantaranya, penerbangan pada usulan awal rerata Rp36,018 juta, setelah di bahas bersama dalam Panja biayanya bisa ditekan menjadi Rp33,427 juta. Kemudian penyesuaian harga juga terjadi pada komponen akomodasi di Makkah, dari usulan awal SAR 4.653,00 menjadi SAR 4.230,00. Demikian juga akomodasi di Madinah, ada penyesuaian dari usulan awal SAR 1.454,00 menjadi SAR 1.325.

Baca Juga: Ongkos Haji 2024 Jadinya Rp93.4 Juta, Hanya Selisih Rp3 Juta dari Ongkos Haji 2023

“Penyesuaian biaya juga bisa dilakukan pada konsumsi jemaah yang awalnya di harga SAR 18,50 turun menjadi SAR 16,50 untuk makan siang dan malam, serta SAR 10,00 untuk sarapan. Termasuk komponen yang sangat signifikan adalah kurs Dolar dan Riyal. Setelah dibahas bersama dengan ahli keuangan, Panja menyepakati kurs Dolar yang awalnya diusulkan Rp16.000 menjadi Rp15.600. Sedangkan kurs Riyal Saudi yang awalnya diusulkan Rp4.266,67 menjadi Rp4.160,” jelas Hilman Latief.

Penyesuaian juga menurut Hilman Latief, terjadi pada sejumlah komponen pembiayaan lainnya. Sehingga, Panja menyepakati rerata BPIH sebesar Rp93,4 juta. “Kami berterima kasih kepada Komisi VIII atas kerja bersama dalam membahas BPIH. Kami berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada jemaah haji Indonesia,” kata Hilman Latief.

Dikatakan Hilman Latief, bila nantinya disepakati BPIH 2024 dengan rerata sebesar Rp93,4 juta. “Berarti ada selisih biaya pada kisaran Rp3,4 juta dibanding BPIH 2023, hal  ini terjadi karena adanya penyesuaian harga pada sejumlah komponen,” kata Hilman Latief.

Baca Juga: Panja BPIH 2024 Tekan Ongkos Haji 2024 Jadi Rp93.4 Juta, Ini yang Harus Dilakukan Kemenag

Penyesuaian tersebut antara lain, adanya kenaikan biaya penerbangan dari awalnya Rp32,743 juta menjadi Rp33,427 juta. Kemudian, penambahan layanan makan di Makkah. Tahun 2023 ada pemberhantian sementara layanan konsumsi pada sehari sebelum puncak haji dan dua hari setelah puncak haji. Tahun 2024 selama di Makkah, jemaah sepenuhnya mendapat layanan konsumsi sehingga totalnya mencapai 84 kali makan.

Juga penyesuaian dalam hal selisih kurs Dolar dan Riyal. Tahun 2023, kurs Dolar dan Riyal yang disepakati sebesar Rp15.150 dan Rp4.040. Sementara hasil pembahasan Panja BPIH 2024, disepakati kurs Dolar sebesar Rp15.600 dan kurs Riyal sebesar Rp4.160

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah