Network
PORTAL BANDUNG TIMUR – Lebih dari 103 juta perempuan berusia 15 tahun ke atas di Indonesia berisiko terkena penyakit kanker serviks. Sekitar 36.000 perempuan terdiagnosis kanker serviks setiap tahunnya.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dr. Maxi Rein Rondonuwu, D.H.S.M, MARS memgungkapkan hal tersebut. “Berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Kesehatan, sebanyak lebih dari 103 juta perempuan berusia 15 tahun ke atas di Indonesia berisiko terkena penyakit kanker serviks,” kata Maxi Rein Rondonuwu.
Disampaikan Maxi Rein Rondonuwu, ada sekitar 36.000 perempuan terdiagnosis kanker serviks setiap tahunnya dan sekitar 70 persen di antaranya berada pada stadium lanjut. “Angka kematian akibat kanker serviks pun tergolong tinggi, yakni sekitar 21.000 kematian pada 2020,” kata Maxi Rein Rondonuwu sebagaimana dikutip dari situs resmi SehatNegeriku, Sabtu 10 Februari 2024.
Baca Juga: Cegah Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri, Kemkes Stratifikasi Rumah Sakit Pemerintah
Menurut Maxi Rein Rondonuwu kanker serviks atau leher rahim merupakan kanker yang bisa dicegah dengan imunisasi HPV. Tingkat kematian akibat kanker ini mencapai 50 persen karena mereka datang sudah terlambat.
Vaksin HPV ini akan diberikan secara gratis. Sangat penting untuk melindungi anak perempuan dari kanker serviks atau kanker leher rahim,” tambah Maxi Rein Rondonuwu.
Dikatakan Maxi Rein Rondonuwu, imunisasi merupakan upaya yang paling murah, kalau sudah kena kanker serviks sudah pasti mahal biayanya. “Tolong sampaikan kepada masyarakat, terutama yang memiliki anak perempuan usia 11 dan 12 tahun, untuk segera memanfaatkan program pemerintah ini,” pungkas Maxi Rein Rondonuwu..
Sementara data Globocan tahun 2021 mencatat, terdapat 36.633 kasus kanker serviks di Indonesia dengan angka kematian yang semakin meningkat. Perluasan pencanangan imunisasi HPV untuk menjaga masa depan anak-anak perempuan Indonesia agar selalu sehat.***
