Hal ini dikarenakan warga masih khawatir adanya potensi longsor susulan. Menyikapi hal ini, Suharyanto menyampaikan untuk membuka opsi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Diharapkan dengan adanya TMC curah hujan bisa dikurangi, sehingga proses pencarian dan penanganan darurat bisa berjalan optimal.
Baca Juga: Sempat Dihentikan, Hari ke 4 Pencarian Korban Tanah Longsor dan Banjir Bandang Cipongkor Dilanjutkan
"Untuk cuaca kita akan bekerjasama dengan BMKG untuk berupaya mengurangi curah hujan dengan TMC, sehingga operasi pencarian bisa lebih maksimal," kata Suharyanto.
Relokasi Rumah
Peristiwa banjir dan tanah longsor di Bandung Barat turut berdampak pada rumah warga yang rusak. Berdasarkan laporan yang berhasil dihimpun, sedikitnya terdapat 30 rumah yang rusak tertimbun longsor.
Mengenai hal ini, koordinasi lanjutan juga telah dibangun dengan PVMBG dan lintas instansi terkait. Kajian terhadap kondisi struktur tanah juga menjadi pertimbangan bahwa lokasi yang dihuni warga termasuk dalam lokasi rawan bencana.
"Ini sekarang sedang proses penyiapan lahan dan pendataan warga, saya instruksikan untuk percepatan, sehingga penangananya bisa lebih optimal," kata Suharyanto.
Penyerahan Dana Siap Pakai
Suharyanto juga memberikan Dana Siap pakai (DSP) untuk operasional penanganan darurat dilokasi terdampak. Total DSP yang diberikan senilai 550 juta. Adapun rinciannya, 250 juta diberikan kepada Bupati Bandung Barat, 150 juta untuk Kodim dan 150 juta untuk Polres, hal ini akan digunakan untuk operasional guna mendukung percepatan penanganan darurat.
Selain DSP, BNPB juga memberikan dukungan bantuan berupa logistik dan peralatan dengan rincian sebagai berikut, tenda pengungsi 2 set, tenda keluarga 30 unit, matras 300 lembar, selimut 300 lembar, kasur lipat 100 lembar, sembako 300 paket, hygine kit 300 unit, solar panel dua unit dan pompa Alkon lima unit.***