Kemenkes Ingatkan Pemudik Waspadai Penularan Penyakit HFMD

- 11 April 2024, 07:34 WIB
Antrian kendaraan jelang pintu tol akan menjadi perhatian jajaran Korps Kepolisian Lalu Lintas repunlik Indonesia pada musim Mudik Lebaran 2024/1445 Hijriah
Antrian kendaraan jelang pintu tol akan menjadi perhatian jajaran Korps Kepolisian Lalu Lintas repunlik Indonesia pada musim Mudik Lebaran 2024/1445 Hijriah /Portal Bandung Timur/Heriyanto/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Pergerakan manusia selama perjalanan mudik dinilai berpotensi mempercepat penyebaran penyakit, terutama di kalangan bayi dan balita. Demikian disampaikan Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. M Syahril terkait musim mudik Lebaran 2024.

Karenanya Kemenkes terus mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi penularan penyakit hand, foot, and mouth disease (HFMD) selama arus mudik dan balik Lebaran 1445 H/2024 M. Menurutnya, penyakit ini memiliki kecepatan penularan yang tinggi meski jarang menyebabkan sakit berat.

Kemenkes mencatat, hampir 6.500 kasus HFMD hingga pekan ke-13 tahun 2024. Dari jumlah tersebut, sebagian besar kasus terjadi pada usia anak, dan sebagian lainnya pada orang dewasa. Sedangkan Kasus HFMD terbanyak ada di Pulau Jawa, di antaranya Jawa Barat (2.119), disusul Banten (1.171) DI Yogyakarta (561), dan Jawa Tengah (464).

“Ada tren peningkatan, ditambah mudik dan libur panjang itu berpotensi terjadi peningkatan kasus flu Singapura,” jelas dr. Syahril dilansir dari laman resmi kemenkes.

dr. Syahril mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dan kebersihan selama perjalanan mudik dengan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menerapkan etika batuk atau bersin. Selain itu, masyarakat diminta menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.

dr. Syahril juga mengimbau pemudik untuk tetap menjaga kebersihan di kampung halamannya untuk mengurangi risiko adanya demam berdarah dengue.

“Sekalian lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk di kampung halaman, mengerjakan kebiasaan baik supaya tidak tertular Demam Berdarah,” ujar dr. Syahril.

Apalagi, dr. Syahril menambahkan, di wilayah yang angka kasus demam berdarahnya tinggi.

Sebab, hingga pekan ke-14 tahun 2024 atau April ini, tercatat sebanyak 60.296 kasus demam berdarah di Indonesia dengan angka kematian sebanyak 455. Jumlah ini terus bertambah dari pekan-pekan sebelumnya.

Lima kabupaten/kota dengan kasus demam berdarah tertinggi tahun ini di antaranya Kabupaten Tangerang dengan 2.540 kasus, Kota Bandung 1.741 kasus, Kabupaten Bandung Barat 1,422 kasus, Kabupaten Lebak 1.326 kasus, dan Kota Depok 1.252 kasus

Halaman:

Editor: Syiffa Ryanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x