Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Mimpi buruk Liverpool terus berlanjut di Liga Inggris. Kekalahan dari Leicester City di stadion King Power markas Leicester Sabtu 13 Februari 2021 waktu setempat, merupakan catatan buruk untuk pertamakalinya bagi Liverpool yang menderita kekalahan dalam tigakali pertandingan secara berturut-turut. Setidaknya sejak November 2014 saat masih dilatih Brenda Rodgers.
Liverpool yang sejak menit-menit awal babak pertama mendominasi permainan hingga 64 persen penguasaan bola, mencoba mengimbangi permainan bertahan Leicester. Hingga babak pertama berakhir tidak satu bolapun bersarang ke gawang Leicester ataupun sebaliknya ke Liverpool.
Pada babak ke dua, Leicester memberikan perlawanan dengan bermain menyerang. Sepertinya Brendan Rodgers masih mengenal betul club yang pernah dilatihnya.
Baca Juga: Satlantas Polresta Bandung Tegas Tegakan PPKM Mikro, Warga Jabodetabek Berkeberatan
Meski sempat tertinggal lebih dulu lewat tendangan Mohamed Salah pada menit ke 67 yang menerima umpan Firmino di dalam kotak penalti, instruksi Brendan agar pemainnya terus melayani permainan Liverpool dan menggedor pertahanan The Reds, cukup ampuh dan terbukti.
Menjelang 20 menit pertandingan berakhir, menjadi petaka bagi pasukan Jurgen Klopp. Diawali dengan gol Maddison lewat tendangan bebas yang diputuskan Video Assistant Referee (VAR) oada menit ke 79.
Berselang dua menit kemudian, giliran Jamie Vardy yang memanfaatkan kesalahan Alisson dan Ozan Kabak. Hingga kemenangan menjadi berbalik milik Leicester.
Baca Juga: Lagi, Kemendikbud Tegaskan Rekrutmen 1 Juta ASN PPPK Untuk Lindungi dan Sejahterakan Guru
Hanya berselang tiga menit dari gol yang disarangkan Vardy ke gawang yang di jaga Alisson pada menit ke 81, giliran Harvey Barnes dimenit ke 85 mencetak gol. Memanfaatkan umpan dari Wilfred Ndidi, tendangan Barnes mengecoh Alisson dan kedudukan menjadi 3 -1 untuk kemenangan Leicester City.
