Project Big Picture: Masa Depan Premier League atau Upaya Enam Klub Besar Menguasai Liga?

- 30 Oktober 2020, 10:01 WIB
PREMIER League, The FA, dan EFL.***
PREMIER League, The FA, dan EFL.*** /Dok. Premier League/

PORTAL BANDUNG TIMUR.-

DAMPAK COVID-19 terhadap keuangan klub-klub sepakbola di daratan Inggris memaksa Pemerintah Inggris meminta Premier League untuk membantu klub-klub yang bermain di English Football League(EFL).

EFL didirikan tahun 1888, merupakan kompetisi sepakbola pertama di dunia dan cikal bakal terciptanya Premier League pada tahun 1992 ketika 22 klub paling besar di Inggris memisahkan diri dan mendirikan Premier League.

Di bawah Premier League terdapat 3 divisi, Championship, League One, dan League Two. Ke tiga divisi tersebut merupakan kompetisi yang dikelola oleh EFL, terdapat 72 klub yang bermain di EFL dimana 3 klub terbaik dari divisi Championship bertukar tempat dengan 3 klub terbawah di Premier League.

Baca Juga: Suami yang Menangis: Kalau Tidak Mampu Lebih Baik Sabar, Maka Berbahagialah dengan Satu Istri.

Sejak 3 tahun lalu, Fenway Sports Group, pemilik Liverpool, dan keluarga Glazer, pemilik Manchester United, telah mengajukan proposal untuk merubah struktur Liga Inggris. Proposal yang semula tidak mendapat perhatian, sejak munculnya pandemi global virus corona telah banyak dibahas.

Dalam proposalnya, Project Big Picture menawarkan berbagai kompensasi finansial sebagai berikut: EFL mendapat ganti rugi sebesar Rp. 4,752 triliun atas kehilangan pendapatan akibat COVID-19 yang dibayarkan dari pendapatan hak siar dan pinjaman yang diambil Premier League. FA akan menerima Rp. 1,901 triliun kompensasi atas kehilangan pendapatan akibat COVID-19, untuk mendukung kompetisi non-liga, mendukung kompetisi sepakbola wanita, pembinaan sepakbola usia dini. 8,5% dari total pendapatan akan dibelanjakan untuk kebutuhan operasional liga dan kegiatan sosial. 25% dari total pendapatan Premier League akan disalurkan kepada klub-klub yang bermain di EFL.

Selain kompensasi finansial, Project Big Picture mengusulkan: Pembatasan harga tiket pendukung tim tamu pada £20 atau Rp. 380 ribu, Subsidi biaya perjalanan pendukung tim tamu, Dukungan terhadap ‘safe standing areas’, Alokasi minimal 8% dari total kapasitas untuk pendukung tim tamu.

Baca Juga: Sejarah dan Evoulsi Logo Liga Primer Inggris

Halaman:

Editor: Agus Safari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x