Syaiful Huda, Vaksinasi Pendidik dan Tenaga Pendidik Harus Tuntas Sebelum Pembelajaran Tatap Muka

- 28 Februari 2021, 08:00 WIB
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda terkait pelaksanaan vaksinasi untuk pendidik dan tenaga  kependidikan.
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda terkait pelaksanaan vaksinasi untuk pendidik dan tenaga kependidikan. /

PORTAL BANDUNG TIMUR - Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda meminta agar program vaksinasi bagi para pendidik dan tenaga kependidikan segera tuntas sebelum pembelajaran tatap muka dimulai. Hal ini jadi sorotan karena pembelajaran jarak jauh sebagai alternatif pola belajar selama pandemi Covid-19 banyak dikeluhkan siswa, guru, maupun orang tua siswa.

“Kami menilai target Presiden Jokowi untuk membuka sekolah dan mengadakan pembelajaran tatap muka Juli mendatang harus didukung. Dengan demikian ancaman 'loss learning' bagi anak-anak kita bisa diminimalkan,” ujar  Syaiful Huda dalam siaran pers sebagaimana dilansir dari laman dpr.go,id. Minggu 28 Februari 2021.

Ditegaskan   Syaiful Huda, ada kendala yang ditemukan selama pembelajaran jarak jauh seperti tidak meratanya sebaran infrastruktur teknologi. Akibatnya, banyak peserta didik maupun tenaga pendidik tidak mampu melaksanakan pembelajaran secara efektif. Ia pun mengakui pembelajaran tatap muka masih merupakan metode pengajaran terbaik di Indonesia.

Lebih lanjut,  Syaiful Huda mengatakan dimulainya proses vaksinasi kepada lima juta tenaga pendidik ini patut diapresiasi. Menurut legislator dapil Jawa Barat VII tersebut, hal ini menjadi langkah awal untuk memastikan keamanan proses belajar mengajar dengan tatap muka di sekolah nanti.

“Dengan vaksinasi para guru maka mereka mempunyai imunitas untuk meminimalkan penularan Covid-19 kepada anak didik mereka. Dengan demikian saat ini tinggal mengatur bagaimana protokol kesehatan bagi anak didik agar proses belajar mengajar bisa berlangsung aman,”  ujar Syaiful Huda.

Ke depannya, menurut Syaiful Huda, setelah proses vaksinasi berjalan, dirinya berharap sekolah harus bisa mengatur jam sekolah dalam sistem rotasi sehingga tidak terjadi kerumunan. Bahkan, jika perlu untuk tahap awal sekolah tidak menerapkan jam pelajaran secara penuh, tetapi bertahap dengan memperhatikan situasi dan kondisi sekitar. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x