Nadiem, Tugas Berat Dunia Pendidikan Saat ini

- 23 Agustus 2021, 07:14 WIB
 Mengembalikan anak ke sekolah untuk meminimalisir learning loss dan dampak psikologis anak akan jadi fokus Mendikbudristek.
Mengembalikan anak ke sekolah untuk meminimalisir learning loss dan dampak psikologis anak akan jadi fokus Mendikbudristek. /Portal Bandung Timur/hp.siswanti/

PORTAL BANDUNG TIMUR -  Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) saat ini tengah fokus pada dua hal utama di dunia pendidikan tanah air. Kemendikbudristek juga telah mengeluarkan kurikulum darurat yang kini semakin banyak digunakan sekolah-sekolah.

Hal tersebut disampaikan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim saat acara bertajuk ‘Indonesia Tangguh dengan SDM Unggul,’ yang digelar secara daring. “Upaya terpenting sekarang adalah mengembalikan anak ke sekolah untuk meminimalisir learning loss dan dampak psikologis anak yang bisa berdampak permanen. Harus segera kita lakukan seaman mungkin dan secepat mungkin, dan dengan mengedepankan kehati-hatian,” papar Nadiem Makarim.

Dikatakan Nadiem Makarim, pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang berkepanjangan berdampak pada menurunnya motivasi belajar dan kondisi psikologis anak. Ancaman learning loss serta kesepian dan kekerasan pada anak akibat pandemi terjadi di seluruh dunia.

Baca Juga: Menag, Ujaran Kebencian dan Penghinaan Adalah Tindak Pidana

“Hal ini menjadi alasan mendasar untuk segera menyelenggarakan kegiatan pembelajaran tatap muka secara terbatas pada wilayah yang diperbolehkan. Karenanya  segera mengembalikan anak untuk kembali belajar secara tatap muka dengan aman untuk mengurangi learning loss dan dampak pemanen pada psikologi anak menjadi fokus utama,” tegas Nadiem Makarim.

Ditegaskan Nadiem Makarim, pihaknya mendukung upaya pemulihan kondisi pembelajaran yang terdampak pandemi, salah satunya melalui program Kampus Mengajar. Pemerintah menghadirkan puluhan ribu mahasiswa yang bergerak membantu sekolah-sekolah di daerah yang paling membutuhkan.

“Para relawan ini bertugas membantu para guru dalam meningkatkan kompetensi dasar literasi dan numerasi serta pendidikan karakter siswa. Strategi digitalisasi sekolah juga menjadi bagian untuk mengejar ketertinggalan ini. Khususnya bagi sekolah-sekolah yang memiliki kendala akses untuk melaksanakan PJJ,” ujar Nadiem Makarim, sebagaimana dikutip dari laman kemdikbud.go.id.

Dikatakan Nadiem Makarim, sejak tahun lalu Kemendikbudristek telah mengeluarkan kurikulum darurat yang kini semakin banyak digunakan sekolah-sekolah. Kurikulum darurat ini merupakan adaptasi dari kurikulum yang ada yang berfokus pada pencapaian kompetensi dasar.

Baca Juga: Minggu Hari Ini, Badai Henri Ancam Sejumlah Wilayah Amerika Serikat

Penyederhanaan kurikulum ini juga merupakan program yang direncanakan kementerian, yang dipercepat dengan terjadinya pandemi. “Dengan penyederhanaan capaian pembelajaran, diharapkan guru-guru tidak lagi kejar tayang semua materi dan informasi, tetapi lebih fokus meningkatkan kompetensi yang paling mendasar, yang terpenting dalam mengejar ketertinggalan ini adalah kebebasan dalam pelaksanaan kurikulum bagi para guru,” jelas Nadiem Makarim.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah