Muhadjir, Sejatinya Logika, Etika dan Estetika Harmonis

- 7 Oktober 2021, 07:22 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, pada Dies Natalis ke-53 Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Rabu 6 Oktober 2021.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, pada Dies Natalis ke-53 Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Rabu 6 Oktober 2021. /Foto : Humas Kemenkopmk/

PORTAL BANDUNG TIMUR -  Seni dan budaya dalam dunia pendidikan sangat diperlukan untuk menyeimbangkan pendidikan budi pekerti dan logika berpikir. Sejatinya antara logika, etika, dan estetika harus harmonis.

“Logika benar salah, etika baik buruk, estetika indah dan tidak indah, ketiganya harus bersatu padu. Dalam proses pendidikan kita, kurikulum belum betul-betul mengatur itu secara seimbang,” papar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat menjadi pembicara kunci secara daring pada Dies Natalis ke-53 Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Rabu 6 Oktober 2021.

Disampaikan Muhadjir Effendy,  peningkatan kualitas seni dan ekosistem kebudayaan diharapkan dapat menjadi modal dasar sekaligus kekuatan penggerak pembangunan nasional. Dunia pendidikan tidak melulu hanya mengajarkan peserta didik tentang logika dan etika, tetapi juga keindahan.

Baca Juga: PeduliLindung Diyakini Meningkatkan Kepercayaan dan Keamanan Konsumen

“Dalam dunia pendidikan, seni dan budaya sangat diperlukan untuk menyeimbangkan antara pendidikan budi pekerti dan logika berpikir. Dalam proses pendidikan di Indonesia belum benar-benar mengatur secara seimbang antara logika, etika, dan estetika, padahal sejatinya, ketiga hal itu harus harmonis,” ujar Muhadjir Effendy.

Menurut Muhadjir Effendy, tanpa ada upaya untuk menarik estetika, seni dan budaya ke dalam sistem pendidikan maka sulit untuk bisa membangun SDM secara harmonis. “Tentu saja hal ini menjadi tanggung jawab kita semua, dan kita harus menyadari betapa pentingnya peran seni di dalam membangun manusia Indonesia yang berkesimbangan, bukan hanya menjunjung tinggi nilai-nilai kebajikan tetapi juga keindahan,” ujar Muhadjir Effendy.

Baca Juga: Yana, Praktek Rentenir di Kota Bandung Harus Dilawan

Ditegaskan Muhadjir Effendy, untuk memajukan kebudayaan pada masa mendatang masih akan dihadapkan pada permasalahan dan tantangan yang tidak mudah. Pemajuan dan pelestarian kebudayaan Indonesia dilakukan melalui empat langkah strategis, yaitu pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan.

”Harapan besar tentunya tersemat pada ISBI Bandung sebagai institusi pendidikan pengampu kebudayaan sekaligus mitra strategis pemerintah untuk dapat mengimplementasikan langkah strategis kebudayaan tersebut,” pungkas Muhadjir Effendy. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x