Ada Internet, Warga Purwajaya Tidak Perlu Naik Gunung Cari Sinyal

PORTAL BANDUNG TIMUR – Pemerintah Kabupaten Garut melakukan langkah-langkah konkret agar semua wilayahnya dapat terkoneksi dengan internet. Digelontorkan anggaran sebesar Rp10 miliar untuk mengatasi permasalahan blank spot di wilayah Kabupaten Garut.

Ditegaskan Bupati Garut Rudy Gunawan, terkait pembelajaran di Indonesia termasuk di Kabupaten Garut, dominan dilakukan metode pembelajaran dalam jaringan (daring) atau online Pemda Kab. Garut meningkatkan pelayanan Akses Internet.

“Kami meresponnya dengan menggelontorkan anggaran Rp10 miliar untuk mengatasi permasalahan blank spot yang ada di Kabupaten Garut,” tegas Rudy Gunawan, sesuai acara Pencanangan Merdeka Internet di Desa Purwajaya, Kecamatan Peundeuy, Kabupaten Garut.

Baca Juga: KBRI Windhoek Dorong Kerjasama Pendidikan

Dikatakan Rudy Gunawan, agar daerah-daerah yang belum terkoneksi oleh jaringan internet atau blank spot bisa terimplementasi. Internet menjadi kunci untuk mengakses materi-materi atau tugas-tugas yang diberikan oleh pengajar.

“Jadi saya menargetkan itu di dalam rangka pembahasan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) 2021 di bulan September itu sudah menggunakan berbasis elektronik. Jadi tahun depan kami menganggarkan APBD kurang lebih Rp10 miliar untuk memerdekakan internet di seratus desa lebih,” ujar Rudy Gunawan.

Pada tahun 2022 menurut Rudy Gunawan, Pemkab Garut sudah mencanangkan kabupaten yang berbasis elektronik dalam penyelenggaraan pemerintahan. “Mudah-mudahan nanti kita menjadi kabupaten terinovasilah dalam penyelenggaraaan pemerintahaan,” ujar Rudy Gunawan.

Baca Juga: Review Mobile Games Eclipse Isle Battle Royale

Kepala Desa Purwajaya, Abdaloh, menyampaikan sebelum ada internet, masyarakatnya harus mencari dataran tinggi untuk mencari sinyal internet agar bisa mengakses jaringan internet, bahkan para orang tua rela mengantar anaknya ke gunung, agar anaknya bisa melakukan pembejalaran online di masa pandemi Covid-19 ini.