Urung Makan Bakso, Dedi Mulyadi Malah Angkut Sampah

- 1 Juni 2021, 18:12 WIB
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi saat mengangkut sampah di Pasar Subang dekat bakso langganannya.
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi saat mengangkut sampah di Pasar Subang dekat bakso langganannya. /Tangkapan layar channel YouTube Kang Dedi Mulyadi

PORTAL BANDUNG TIMUR - Status Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi dalam instagram  terkait gunung sampah di Kabupaten Subang viral. Semakin viral kondisi sampah di Kabupaten Subang setelah tayangan di channel YouTube Kang Dedi Mulyadi, saat mantan Bupati Purwakarta tersebut akan makan baso langganannya di kampung halamannya.

“Tadinya saya berniat untuk makan bakso di tempat langganan saya. Tapi begitu datang melihat sampah dan banyak lalat, nafsu saya menjadi drop,” ujar Dedi Mulyadi dalam keterangan channel YouTube Kang Dedi Mulyadi, yang dalam waktu 56 menit telah ditonton 17 ribu orang dan mendapat 2,2 ribu like.

Dalam perbincangan dengan ibu pedagang bakso langganannya, terungkap bahwa tumpukan sampah tidak hanya di pasar tempat bakso langgananya tetapi juga disejumlah tempat. “Kondisi sampah di Kabupaten Subang ini akibat mobilisasi kendaraan yang kurang ditambah dengan jarak tempat pembuangan Panembong yang jauh, mudah-mudahan pemerintah daerah cepat tanggap dan menemukan solusinya,” ujar Dedi Mulyadi.

Baca Juga: Joko Widodo, Pancasila Mendapat Tantangan Rivalitas Antarideologi

Dikatakan suami dari Bupati Purwakarta Hj. Anne Ratna Mustika, bahwa keberadaan sampah selain mengundang berbagai penyakit juga permasalahan lainnya. “Ini yang dirasakan oleh pedagang makanan disini, akibat adanya sampah pendapatan berkurang, juga kemacetan yang tentu berdampak pada perekonomian masyarakat,” ujar Dedi Mulyadi.

Terkait dengan status instagram Dedi Mulyadi dan juga channel YouTube Kang Dedi Mulyadi, Bupati Subang H. Ruhimat belum memberikan tanggapan. Namun sebelumnya pihaknya sudah melakukan pemantauan disejumlah TPS maupun TPA Panenbong, bahwa penyebab tumpukan sampah akibat jumlah armada yang kurang serta jarak tempuh TPA yang jauh. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah